JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie enggan berkomentar ketika ditanya soal pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin yang mengancam akan membongkar segala hal yang diketahuinya mengenai kasus dugaan korupsi Sesmenpora.
"Saya belum dengar, jadi belum bisa kasih komentar," kata Marzuki kepada para wartawan seusai pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wapres Boediono, dan pimpinan lembaga negara di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (24/5/2011).
Pada Senin sore kemarin, sebelum Dewan Kehormatan menyampaikan keputusan terkait Nazaruddin, Marzuki telah bertemu dengan anggota Komisi VII DPR tersebut. Akan tetapi, menurut Marzuki, dalam pertemuan itu, Nazaruddin tak menyinggung soal ancaman yang disampaikannya pasca keputusan DK yang mencopot dirinya sebagai Bendahara Umum. Marzuki mengaku hanya memberi nasehat kepada Nazaruddin.
"Saya memberikan nasihat bahwa politik ini memang demikian. Kadang kala kita harus menerima itu sebagai realita politik yang kebetulan menimpa kita. Jadi, sebaiknya kita terima dengan keikhlasan dan kesabaran. Yakinlah kalau memang kebenaran itu ada dengan kita, maka Insya Allah nanti derajat kita akan dimuliakan," kata Marzuki kepada Nazar.
Dalam pernyataan Nazaruddin yang dilansr Tribunnews, Nazaruddin mempertanyakan keputusan DK Demokrat yang mencopot dirinya dengan alasan pelanggaran etika. "Siapa yang langgar etika? Siapa seharusnya yang bertanggung jawab dalam kasus Sesmenpora? Saya akan buka semua. Saya akan buka data. Siang ini saya akan menggelar jumpa pers di DPR supaya jelas semua," kata Nazaruddin, Selasa (24/5/2011).
Ia pun mengatakan, ada pihak-pihak yang berupaya menyudutkannya. "Rekayasa, politisasi kasus yang menyudutkan saya, membangun opini publik dengan sedemikian rupa. Saya akan tunjukkan siapa yang benar. Tuduhan selama ini kepada saya cuma katanya-katanya dan belum terbukti secara hukum," ujar Nazaruddin.
Sementara itu, rencana Nazaruddin yang akan meggelar konferensi pers di Gedung DPR pada pukul 12.00, menurut informasi diundur pukul 16.00 nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.