Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rully Nere: Kongres seperti Pasar

Kompas.com - 24/05/2011, 09:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan pemain tim nasional Indonesia, Rully Nere, menilai, yang pantas disalahkan atas deadlock-nya Kongres PSSI, 20 Mei, adalah oknum yang terlalu memaksakan kehendaknya. Bahkan, menurut dia, tindakan oknum tersebut membuat jalannya kongres sama seperti pasar.

"Siapa yang berdosa, ya, mereka-mereka yang memaksakan kehendak. Kita sudah lihat sendiri di televisi. Oknum-oknum itu yang bertanggung jawab. Karena saya ada di kongres saat itu, jadi saya tahu bagaimana kejadiannya," kata Rully kepada wartawan di Jakarta.

"Aduh, itu sangat memalukan. Suasana saat itu seperti pasar. Belum selesai yang satu berbicara, yang satu ikut berbicara. Orangnya itu-itu aja, nggak ada yang lain," lanjutnya.

Rully mengatakan, akan sangat baik jika calon yang diusulkan mayoritas pemilik suara tersebut mundur. Sebab, menurut dia, masih banyak orang yang bisa memajukan sepak bola. Ia juga heran kenapa mayoritas pemilik suara terpatok pada satu orang itu dan tidak punya alternatif lain.

"Awalnya kami mantan pemain mendukung Pak George, tapi setelah keputusan FIFA keluar, ya sudah, kami alihkan dukungan. Kita kan harus ikuti keputusan FIFA," ujar Rully.

"Kita juga mau reformasi. Marilah dengan hati nurani kita memilih yang terbaik. Bukan untuk siapa-siapa, ini untuk sepak bola nasional," ujarnya.

Ia menambahkan, "FIFA itu badan tertinggi dalam sepak bola dan kita harus ikut. Apa yang sudah digariskan oleh mereka, kita harus patuh. Kita harus ikut peraturan mereka."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com