Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Condro Yakin Integritas Mahfud MD

Kompas.com - 23/05/2011, 18:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI-P, Agus Condro, menilai Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD tidak akan gentar dengan ancaman Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin yang ingin mengambil langkah hukum terkait dugaan melakukan pencemaran nama baik. Pasalnya, menurut Agus, selama ini dia mengenal Mahfud sebagai sosok yang konsisten dalam melakukan tindakan.

"Yang namanya Prof Mahfud kalau ngomong terbuka blak-blakan. Beliau kalau sudah bersikap ya konsisten seperti itu, tidak akan bolak-balik," ujar Agus kepada wartawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (23/5/2011).

Hal tersebut disampaikan Agus karena dia percaya dengan integritas Mahfud sebagai orang yang menjunjung tinggi nilai hukum. Ia juga mengaku telah mengenal baik sosok Mahfud semenjak bersama-sama berkecimpung menjadi Tim Sosialisasi Amandemen UUD 1945.

"Saya tiga tahunan lebih bergaul dengan Prof Mahfud di Tim Sosialisasi. Saat itu dia menjadi ketua dan saya anggotanya. Bahkan, saat kami mengunjungi Kediri waktu itu, Prof Mahfud pernah mengajak saya mengembalikan sebuah amplop yang berisikan uang transpor dari pemerintah daerah. Kami pun akhirnya bersama-sama mengembalikan amplop itu dengan bahasa yang tidak menyinggung," katanya.

Seperti diberitakan, Jumat (20/5/2011), Mahfud MD mendatangi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberitahukan bahwa Bendahara Umum DPP Partai Demokrat M Nazaruddin ternyata pernah memberikan uang sebesar 120.000 dollar Singapura kepada Sekjen MK Djanedri M Gaffar.

Belum diketahui motif pemberian uang tersebut. "Pak SBY sendiri yang menegaskan kepada saya, jika kasus ini benar, jangan sampai ditutupi dari masyarakat. Atas dasar itulah saya akhirnya mengumumkan kasus pemberian uang itu," kata Mahfud.

Menanggapi hal itu, Nazaruddin membantah bahwa dia pernah memberikan uang tersebut kepada Sekjen MK. Menurut Nazaruddin, dia tidak mempunyai motif dan urusan untuk memberikan uang tersebut. Lantas, ia pun berkeinginan mengambil langkah hukum karena merasa nama baiknya dicemarkan. "Itu fitnah semua. Pak Mahfud telah fitnah saya. Pak Mahfud pembohong besar. Ya, saya pertimbangkan, kemungkinan mengambil langkah hukum," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

    Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

    Nasional
    Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

    Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

    Nasional
    Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

    Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

    Nasional
    Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

    Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

    Nasional
    Cara Urus Surat Pindah Domisili

    Cara Urus Surat Pindah Domisili

    Nasional
    Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

    TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

    Nasional
    Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

    Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

    Nasional
    Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

    Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

    Nasional
    PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

    PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

    Nasional
    KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

    KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

    Nasional
    KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

    KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

    Nasional
    Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

    Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

    Nasional
    Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

    Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

    Nasional
    Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Juga Dilaporkan Korban ke Puspom TNI

    Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Juga Dilaporkan Korban ke Puspom TNI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com