JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menegaskan, bahwa uang ratusan ribu Dollar AS yang ditemukan di ruangan Sekretaris Menpora Wafid Muharram bukanlah uang untuk biaya operasional Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hal ini menanggapi pernyataan pihak Wafid melalui kuasa hukumnya, Erman Umar. Erman mengatakan, hingga kini KPK belum mengonfirmasi perihal uang Dollar itu kepada pihak yang dinilai mengetahui penggunaan uang itu di Kemenpora.
"Itu haknya pengacara untuk ngomong itu, KPK punya versi sendiri kalau keberatan ya silahkan di pengadilan," ujar Johan saat dihubungi wartawan, Jumat (20/5/2011).
Menurut Johan, berdasarkan hasil penyidikan sementara yang dilakukan KPK, uang tersebut tak ada kaitannya dengan dana operasional di Kemenpora. Oleh karena itu, kesimpulan tentang status uang tersebut bukan tanpa bukti. Johan juga menuturkan, saat awal tertangkap tangan oleh KPK, Wafid tak bisa menjelaskan asal muasal uang tersebut dan beberapa saksi juga menyatakan demikian. Namun, ia tidak menyebutkan nama saksi-saksi tersebut.
"Itu kan omongan dia (Wafid). Saat pertama ditanya aja, dia enggak bisa jawab itu apa. Dari saksi juga sementara ini kita temukan itu bukan dana operasional Kemenpora," tegas Johan
Kasus ini berawal dari ditangkapnya Wafid bersama pengusaha PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris dan mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang sesaat setelah diduga bertransaksi suap terkait pembangunan wisma atlet SEA Games dengan bukti cek senilai Rp 3,2 miliar. Selain menyita cek senilai Rp 3,2 miliar saat penangkapan ketiga tersangka, KPK juga menemukan uang tunai 128.148 Dollar AS, 13.070 Dollar Australia, 1.955 Euro, dan Rp 73,171 juta di kantor Wafid.
Menurut pihak Wafid, baik dana Rp 3,2 miliar berupa cek maupun uang Dollar tersebut merupakan dana talangan untuk membiayai kegiatan Kemenpora. Semula, kata Erman, uang dollar itu berbentuk rupiah senilai Rp 2 miliar yang dipinjamkan oleh pihak swasta.
"Dana itu diserahkan Bendahara Kemenpora Sunarto kepada staf Sesmenpora, itu ada tanda terimanya," ungkap Erman, Kamis kemarin.
Uang tersebut, dalih Erman, digunakan untuk menalangi biaya sejumlah kegiatan Kemenpora, seperti protokoler kementerian, perjalanan, dan akomodasi atlet paralayang ke Lituania, atlet bulu tangkis ke Kuba, Bandung Games ke Malaysia, dan Kongres GP Anshor di Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.