Jakarta, Kompas -
”Saya sudah mendapat tembusan surat mengenai pendanaan pelatnas ASEAN Paralympic Games (APG) 2011 dari Pelaksana Harian Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga. Berdasarkan surat tersebut, pelatnas bagi atlet-atlet difabel yang disiapkan menghadapi SEA Games XXVI/2011 bisa segera dimulai,” ujar James Tangkudung.
James Tangkudung mengatakan, mantan Sesmenpora Wafid Muharam pernah menjadwalkan pelatnas bagi atlet-atlet difabel diselenggarakan awal April 2011. Namun, jadwal pelatnas sempat terganggu karena Wafid Muharam ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. Pelatnas APG 2011 sempat tidak jelas pelaksanaannya.
”Namun, surat itu memberi kepastian, pelatnas bisa dimulai,” ujarnya.
Surat itu juga memberi kepastian mengenai pendanaan pelatnas sehingga atlet-atlet difabel dari sejumlah daerah di Indonesia yang sudah berkumpul di Solo dan berlatih secara swadaya bisa menagih biaya-biaya yang sudah dikeluarkan.
”Saya kira tidak ada masalah, seluruh dana yang sudah dikeluarkan bisa di-reimburse,” ujar James Tangkudung.
Adapun Ketua National Paralympic Committee Senny Marbun, seperti dituturkan James Tangkudung, membenarkan, pelatnas bagi atlet-atlet difabel sudah saatnya dimulai. Saat ini, sekitar 60 atlet difabel dari seluruh wilayah Indonesia sudah berkumpul di Solo.
”Sudah ada 60 atlet difabel yang berkumpul di Solo. Mereka siap mengikuti pelatnas,” ujar Senny. Pelatnas APG 2011 rencananya diikuti 300 atlet difabel dari 11 cabang olahraga ditambah 50 orang yang terdiri dari pelatih, manajer, dan pengurus.
Menurut Kepala Bidang Operasional Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas Surya Dharma, pelatnas APG 2011 secara administrasi dimulai 1 Juni. Pelatnas dimulai 1 Juni karena anggaran yang tersedia hanya untuk enam bulan, yakni sebesar Rp 18,021 miliar.
”Kalau mulai 1 Mei, pelatnas akan berakhir 31 Oktober. Ada masa vakum sebulan karena APG pada Desember. Lebih tepat kalau pelatnas mulai 1 Juni sehingga selesai Pelatnas tidak ada masa vakum,” kata Surya Dharma.
Menurut Surya Dharma, para atlet difabel juga akan mengikuti pembinaan karakter di kompleks Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Jawa Tengah. Mereka akan mengikuti program pembinaan karakter selama 4-5 hari yang materinya berbeda dengan atlet normal.