Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei Jangan Dijadikan Legitimasi

Kompas.com - 19/05/2011, 21:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Indo Barometer terkait jumlah responden yang lebih banyak menyukai Soeharto dan zaman Orde Baru di era kepemimpinannya menuai berbagai tanggapan miring. Salah satunya berasal dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo.

Menurut Ganjar, jangan sampai hasil survei ini disalahartikan untuk melegitimasi bahwa rakyat rindu Orde Baru. Apalagi, menurutnya, di zaman itu justru korupsi banyak terjadi oleh kroni-kroni Soeharto.

"Iya, zaman dulu baik, menurut survei. Tapi, enggak benar kalau saat itu enggak ada yang nyolong. Ada yang kekayaannya sampai sekarang enggak selesai. Rindu dalam kenyamanan zaman Orde Baru bisa saja. Tapi rindu dalam akses bersama, itu tidak benar. Wong yang dapat semua kekayaan negara kroni-kroninya Soeharto. Mereka sekarang sudah ke mana-mana ganti baju, operasi sana-sini. Enggak ada yang tahu mereka di mana, tapi uang negara di zaman itu sudah terkeruk semua," ujar Ganjar Pranowo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Ia berharap hasil survei tidak menimbulkan adanya pemanfaatan terhadap politik tertentu. Ujung-ujungnya justru melegitimasi kesalahan-kesalahan yang terjadi dan disembunyikan di zaman Soeharto.

"Jangan sampai dengan ini publik menjadi melegitimasi rindu akan Orba. Padahal, saat itu demokrasi tidak dijalankan, otoriter dihalalkan. Kekuatan militer diangkat dan partisipasi publik selesai. Tidak ada partispasi publik karena semuanya otoriter dan dengan kekuatan militer. Publik jangan sampai terpengaruh dengan survei ini," imbuhnya.

Seperti yang diketahui, survei nasional Indo Barometer bertajuk "Evaluasi 13 Tahun Reformasi dan 18 Bulan Pemerintahan SBY-Boediono" menunjukkan, 40,9 persen responden memersepsikan bahwa Orde Baru lebih baik dibandingkan dengan Orde Lama dan Orde Reformasi.

Hanya setengahnya atau 22,8 persen responden yang mengatakan bahwa Orde Reformasi lebih baik dibandingkan dengan periode lainnya. Hasil survei memperlihatkan, publik memersepsikan Orba lebih baik di bidang politik, ekonomi, sosial, dan keamanan.

Orde Reformasi hanya unggul di bidang penegakan hukum. Di bidang politik, 33,3 persen responden memersepsikan Orba lebih baik. Sementara itu, hanya 29,6 persen responden yang memersepsikan Orde Reformasi lebih baik.

Di bidang ekonomi, 56,3 persen responden memersepsikan Orba lebih baik. Sementara itu, hanya 20,3 persen responden yang memersepsikan bahwa Orde Reformasi lebih baik.

Di bidang keamanan, sebanyak 53,7 persen responden mengatakan bahwa Orba lebih baik. Hanya 20,6 persen responden yang menganggap Orde Reformasi lebih baik.

Sementara itu, di bidang hukum, 27,6 persen menganggap Orba lebih baik. Sementara 34,3 persen responden menganggap Orde Reformasi lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com