Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syafii: Saya Takkan Berhenti Ingatkan SBY

Kompas.com - 19/05/2011, 18:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif kembali melayangkan kritik tajam kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selama tujuh tahun memimpin negeri ini, SBY dinilainya tak bisa memperbaiki kondisi bangsa. Salah satu kritik yang disampaikan Syafii adalah kelambanan SBY dalam memberantas kasus korupsi di negeri ini, termasuk kasus yang tengah menjadi sorotan publik, yaitu dugaan suap proyek wisma atlet SEA Games yang diduga melibatkan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.

"Sebenarnya saya malas berkomentar mengenai masalah ini. Memang sekarang ini seperti tidak ada pemerintah. Walaupun ada pemerintah, tetapi tidak berfungsi karena lemah," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Syafii menambahkan, ketidakmampuan dan ketidaktegasan SBY dalam memimpin juga dapat dilihat dalam beberapa kasus lain. Ia mencontohkan kasus Bank Century dan lumpur Lapindo yang sampai saat ini belum juga terselesaikan.

"Selama pemerintahan dia, apakah kasus Century dan Lapindo sudah selesai? Tidak ada itu yang diselesaikan. Yang terjadi justru rekayasa yang membuat banyak orang malah berspekulasi," tambahnya.

Jika kasus-kasus tersebut terus dibiarkan oleh pemerintahan SBY, lanjut Syafii, hal itu akan dapat menjauhkan Indonesia dari semangat dan cita-cita perjuangan bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

"Coba saja Anda tanya kepada orang yang jujur, pasti mereka akan menjawab bahwa kita saat ini memang sudah menjauh dari cita-cita itu," katanya.

Bahkan, Syafii menyatakan bahwa dia tidak tahu bagaimana lagi harus mengingatkan Presiden SBY agar kembali ke tujuan negara sebagaimana diamanahkan oleh UUD 1945. Menurut Syafii, selama ini berbagai upaya telah dia lakukan, salah satunya bersama tokoh-tokoh lintas agama, untuk terus mengingatkan SBY.

"Saya sendiri sesungguhnya merasa lelah. Tetapi jangan sampai berhenti berteriak. Oleh karena itu, saya akan berteriak terus. Saya juga harapkan para pemuda yang masih memelihara optimisme, jangan sampai optimisme itu luntur. Kita harus optimistis, siapa tahu nanti ada intervensi kekuatan langit, yaitu kekuatan transendental, yang akan mengabulkan upaya kita," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com