Pengurus Muslimat NU Pernah Jadi Korban

SURABAYA, KOMPAS.com — Pengurus pusat Muslimat Nahdlatul Ulama mengakui bahwa salah satu jajaran pengurus hariannya pernah menjadi korban penipuan Negara Islam Indonesia. Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Selasa (17/5/2011), enggan menyebut nama atau inisial pengurus tersebut. Yang jelas, saat ini yang bersangkutan sudah bebas dan beraktivitas seperti biasa.

Berdasarkan penuturan anak buahnya itu, NII sekarang tidak lagi berorientasi pada negara Islam, tapi lebih pada merusak ajaran Islam. "NII yang baru ini, seorang Muslim diperbolehkan untuk tidak shalat, dan dosa dapat ditebus dengan sejumlah uang," katanya menirukan keterangan anak buahnya.

Khofifah mengaku tidak memberikan tindakan apa pun kecuali penyegaran kembali tentang pengertian Islam kepada anak buahnya itu dan pemahaman tentang bahaya NII.

"Dia seperti terhipnotis oleh ajakan NII. Saat sadar, dia baru tahu banyak hartanya yang hilang," ungkapnya.

Karena itu, dia mengimbau kepada semua anggota Badan Otonom NU ini untuk memberikan pantauan ekstra kepada putra putrinya dalam berinteraksi dengan lingkungan di luar rumah, seperti di sekolah atau kampus.