JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam menyatakan, saat ini Polri tengah menunggu hasil tes DNA dari dua jenazah tersangka teroris, Sigit Qurdowi, dan pengawalnya, Hendro. Kepolisian baru mendapatkan data pembanding Hendro untuk tes DNA. Data pembanding tersebut didapat dari kedua orangtuanya, yaitu Sumarto dan Marinem.
"Untuk Hendro, data pembandingnya dari orangtuanya, Tuan Sumarto dan Nyonya Marinem. Hari ini, data baru dikirim ke sini. Sementara itu, jenazah Hendro tidak dibawa ke Jakarta, hanya data pembandingnya untuk tes DNA," ujar Anton di Gedung Humas Polri, Jakarta, Minggu (15/5/2011).
DNA Hendro dikirim dari Semarang. Pihak Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) membutuhkan waktu dua sampai tiga hari untuk melakukan tes dari data pembanding orangtua Hendro.
Sementara itu data pembanding untuk DNA Sigit, lanjut Anton, belum ditemukan karena kedua orangtuanya belum bisa ditemui di Sukoharjo.
"Rumah keluarga (Sigit Qurdowi) masih dicari. Rumahnya terkunci. Kami mencari orangtuanya dan anaknya. Kami berharap keluarganya bisa membantu Polri, terutama orangtuanya," imbuh Anton. Ia menuturkan, Polri memiliki waktu 14 hari untuk mengetahui DNA kedua pelaku.
Seperti diketahui, dalam baku tembak di Solo, Sabtu (14/5/2011), dua terduga teroris, yakni Sigit Qurdowi dan pengawalnya, Hendro, tewas tertembak.
Sigit menembak petugas saat hendak ditangkap. Tembakan Sigit menewaskan Nur Iman, pedagang angkringan, tak jauh dari lokasi kejadian. Sigit tewas tertembak pasukan Densus 88 Antiteror. Dari para tersangka, polisi menyita 2 senjata api jenis FN, 1 jenis Baretta, 1 granat manggis aktif, dan sekitar 100 peluru untuk FN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.