Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Pola Rekrutmen Teroris Berubah!

Kompas.com - 14/05/2011, 19:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri menilai telah terjadi perubahan pada pola rekrutmen anggota teroris saat ini. Pola itu terbaca setelah Polri melihat para tersangka teroris yang ditangkap terkait aksi-aksi teror di Cirebon, Jawa Barat; Klaten, Jawa Tengah; ataupun Serpong, Tangerang.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, untuk menjadi seorang yang militan dan radikal tak lagi membutuhkan waktu lama dan pelatihan khusus seperti pada kelompok teroris dahulu.

"Dapat diperoleh dengan sangat mudah. Hanya dengan memilih orang-orang yang memiliki keberanian dan berlatar belakang pemikiran yang sempit," ucap Anton di Mabes Polri, Sabtu (14/5/2011).

Anton mengatakan, kelompok teroris saat ini memilih para aparat negara, salah satunya anggota Polri, sebagai sasaran teror. Contohnya, seperti aksi bom bunuh diri yang dilakukan M Syarif di Masjid di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat.

"Sebagai bentuk pembalasan kelompok teroris terhadap pengungkapan para pelaku sebelumnya," kata Anton.

Seperti diberitakan, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap 14 orang terkait aksi teror di Cirebon dan Klaten. Dua di antaranya tewas tertembak, yakni Sigit Qurdowi dan pengawalnya, Hendro.

Adpun Sigit adalah pemimpin kelompok yang menamakan diri Tauhid Wal Jihad. Dia yang melatih para tersangka untuk membuat bom. Salah satu yang dilatihnya adalah M Syarif.

Terkait kelompok yang dipimpin oleh Sigit ini, Polri belum merinci umur, pendidikan, pekerjaan, serta latar belakang lainnya dari setiap tersangka yang ditangkap. Selain keterlibatan masing-masing, Polri baru menyebut nama-nama mereka, yakni Edi Tri Wiyanto, Hari Budiarto, Ari Budi, Arifin Nurharyono, Achmad Basuki, Arief Budiman, Andri Siswanto, Musolla, Ishak Andriana, Ibrohim, Ferdiansyah, Zulkifli, Sigit, dan Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Nasional
    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Nasional
    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

    Nasional
    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Nasional
    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Nasional
    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Nasional
    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Nasional
    BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

    BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

    Nasional
    Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

    Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

    Nasional
    Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

    Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

    Nasional
    Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

    Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

    Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

    Nasional
    Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

    Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

    Nasional
    Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

    Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com