JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum tersangka dugaan suap pembangunan wisma atlet Mindo Rosalina Manulang, Djufri Taufik, mengatakan, kliennya tidak pernah bertemu, apalagi curhat kepada tersangka dugaan suap cek perjalanan Agus Condro di tahanan Polda Metro Jaya. Seperti diungkapkan Agus Condro, munculnya nama-nama politisi Senayan berawal dari curhatan Rosa yang sempat dilontarkan di tahanan.
"Di sel tahanan dia (Agus) di pojok, dia (Rosa) di depan, tidak mungkin ketemulah laki-laki dan perempuan," katanya seusai mendampingi Rosa di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (10/5/2011).
Sebelumnya Agus Condro menuturkan bahwa Rosa pernah curhat kepadanya saat jam menunggu pembesuk di tahanan Polda Metro Jaya. Menurut Agus, wanita berkacamata itu menuturkan bahwa ada uang yang mengalir ke anggota DPR terkait pembangunan wisma atlet. Rosa juga menyebutkan ada anggota DPR yang menjadi koordinator penerimaan dana tersebut.
"Dia (Rosa) bilang, (dana) ini untuk dikasih ke gedung sebelah. Untuk memuluskan sesuatu hal. Setelah saya tanya, gedung sebelah itu ternyata Gedung DPR," kata Agus, Senin (9/5/2011).
Agus juga mengungkapkan bahwa Rosa menyebut Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin sebagai atasannya. Nazaruddin disebut sebagai atasan Rosa di PT Anak Negeri. Terkait hal itu, Djufri mengatakan bahwa Rosa tidak ada hubungannya dengan Nazaruddin. Rosa, katanya, juga bukan pegawai PT Anak Negeri.
"Rosa bukan pegawai PT Anak Negeri lagi. Dia sudah mengundurkan diri sejak akhir tahun lalu, kira-kira September atau Oktober," ujar Djufri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.