NUSA DUA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas membantah kabar yang menyebutkan dirinya mendapat teror dari orang tak dikenal terkait penanganan kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games di Palembang. Busyro juga menepis isu yang menyebutkan orang tak dikenal mendatanginya dan menuduh dirinya menerima uang Rp 10 miliar.
"Apakah ada pihak yang meneror itu sama sekali tidak ada, SMS enggak, BBM enggak, telepon juga enggak," tegas Busryo membantah isu teror di sela-sela Konferensi Internasional Antisuap di Nusa Dua, Bali, Selasa (10/5/2011).
Busyro juga tidak takut jika pengirim ancaman tersebut muncul dan membeberkan isu yang diembuskan bahwa ia menerima suap sebesar Rp 10 miliar.
"Ada orang mendatangi dan akan membuka Rp 10 M yang sudah saya terima sebelumnya. Itu juga sama sekali enggak bener," ujarnya.
Bantahan ini disampaikan Busyro terkait pemberitaan Majalah Tempo edisi pekan ini yang menyebutkan bahwa ia menerima teror dan ancaman karena KPK mengusut dugaan suap dalam proyek wisma atlet SEA Games di Palembang, yang belakangan memunculkan nama-nama politisi Partai Demokrat.
KPK menahan Sekretaris Kemenpora Wafid Muharam, petinggi PT Duta Graha Indah (pemenang tender pembangunan wisma atlet), Mohammad El Idris, dan Mindo Rosaline Manullang yang diduga sebagai penghubung antara Idris dan Wafid.
Ketiganya ditangkap KPK ketika diduga sedang melakukan transaksi suap di ruang Wafid. KPK menyita sejumlah uang, termasuk cek senilai Rp 32 miliar yang diduga sebagai uang suap untuk Wafid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.