Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjemahan yang Menyemai Bibit Terorisme

Kompas.com - 07/05/2011, 21:59 WIB

Makna yang terdapat pada terjemahan tentu bukanlah satu-satunya makna yang dimaksud Al-Aqur’an. Itu hanyalah sebuah pilihan, berdasarkan makna lafal yang ditangkap oleh para penyusunnya. Memahami Al-Qur’an hanya melalui terjemahan bukanlah sebuah langkah bijak, sebab terjemahan memiliki banyak keterbatasan.

Apalagi untuk bisa memahami Al-Qur’an diperlukan sejumlah perangkat keilmuan agar bisa memahami rambu-rambu dan kaidah-kaidah penafsiran secara baik.

Oleh karena itu, kurang bijak bila dikatakan terjemahan Kemenag menjadi pemicu berbagai aksi kekerasan, menyemai bibit terorisme dan menjadi sandaran ideologi teroris karena terjemahan yang dilakukan pada sejumlah ayat yang menganjurkan perang dan membunuh.

Pada bagian lain Hanafi menjelaskan,  "tantangan" Majelis Mujahidin untuk melakukan debat publik dan uji sahih terjemahan di hadapan publik Kementerian Agama melihat itu bukan solusi yang terbaik. Debat publik dan uji sahih bisa dilakukan antara lain dengan upaya Majelis Mujahidin menerbitkan tarjamah tafsiriyah yang dianggap sebagai solusi permasalahan.

Publik nanti yang akan menilai kedua bentuk terjemahan tersebut. "Kami yakin kedua karya tersebut akan saling melengkapi," ujarnya.

Demikian juga terhadap "ancaman" Majelis Mujahidin untuk membawa perdebatan ini ke ranah hukum bila Kemenag tidak menggubris masukan MMI, pihak Kementerian Agama meminta Majelis Mujahidin untuk mempertimbangkan kembali maslahat dan mudarat yang akan ditimbulkan untuk Islam dan umat Islam bila langkah itu ditempuh. Persoalan ilmiah/ akademis sebaiknya diselesaikan secara akademis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com