Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lingkar Ganja Nusantara Tetap Beraksi

Kompas.com - 06/05/2011, 23:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski bertepatan dengan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-18 ASEAN, komunitas Lingkar Ganja Nusantara (LGN) tetap akan melakukan aksinya, Sabtu (7/5/2011) besok. Namun, lokasi aksi tersebut terpaksa pindah ke Tugu Tani, dari sebelumnya di patung air mancur yang terkena sterilisasi.

Ketua LGN Dira Naraya mengatakan, pihaknya tidak akan melancarkan aksi demonstrasi, tetapi aksi damai. Aksi tersebut melibatkan 100-200 orang. Aksi dilakukan dalam rangka memperingati Global Marijuana March yang jatuh tiap Sabtu pertama bulan Mei. Di dalam aksi itu, mereka menuntut pemerintah untuk meneliti manfaat ganja.

"Kami sudah membuat Yayasan Peneliti Ganja dan sudah disetujui Kementerian Hukum dan HAM, tapi terkendala AD/ART karena kami mau teliti ganja. Makanya, di momen ini (KTT ASEAN) kami manfaatkan untuk mendorong pemerintah melakukan penelitian tanaman ganja karena selama ini opini masyarakat selalu negatif terhadap ganja," ujar Dira, Jumat (6/5/2011), saat dihubungi wartawan.

Menurut pandangan kelompok ini, ganja memiliki manfaat di bidang industri dan medis. "Di industri bisa produksi 50.000 produk termasuk kosmetik dari ganja," ujarnya. Di bidang medis, Dira menjelaskan, sebenarnya manusia sudah memakai ganja dari tahun 3000 sebelum Masehi. Alasan lainnya, mengapa mereka menuntut agar adanya pelegalan ganja di Indonesia adalah terkait hak asasi manusia (HAM).

"Di mana relevansinya orang isap ganja dengan penjara, itu kan pilihan, sama seperti rokok, kopi, atau makan kentang," tuturnya.

Polda Metro Jaya juga meralat pernyataan yang mengungkapkan bahwa selama pelaksanaan KTT berlangsung, Jakarta harus steril dari aksi demonstrasi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar mengungkapkan, aksi LGN tetap bisa dilakukan karena telah melalui prosedur yang tepat.

"Besok ada kegiatan itu, awalnya akan dipusatkan di Bundaran HI, tetapi kita tidak (izinkan). Akhirnya diberi izin karena itu masuk dalam daerah steril. Maka, yang bersangkutan akan melakukan aksi di Tugu Tani, dari pukul 09.00 sampai pukul 11.00 WIB," papar Kombes Baharudin Djafar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com