Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Golkar Jabar: Al Zaytun Bukan NII

Kompas.com - 06/05/2011, 05:25 WIB

SOREANG, KOMPAS.com — Tuduhan sejumlah pihak bahwa sarang gerakan Negara Islam Indonesia (NII) terdapat di Pesantren Al Zaytun Indramayu ditepis oleh Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Irianto MS Safiuddin alias Yance.

Menurut mantan Bupati Indramayu itu, Al Zaytun bukan sarang gerakan NII. "Saya ini 10 tahun jadi Bupati Indramayu, saya tahu persis Al Zaytun seperti apa, itu pesantren biasa, enggak ada hubungannya sama NII. Terlalu dini menuduh Al Zaytun sebagai sarang NII," kata Yance seusai membuka Rakerda DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung di Soreang, Kamis (5/5/2011).

Yance mengaku berhubungan baik dengan Panji Gumilang, pemimpin Pesantren Al Zaytun. Yance pun membenarkan salah seorang anak Panji Gumilang adalah anggota DPRD Kabupaten Indramayu yang berasal dari Partai Golkar.

"Anaknya Panji Gumilang anggota DPRD Indramayu dari Partai Golkar. Selama ini dia oke-oke aja, enggak ada masalah, ngapain diributin," ujar Yance.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini tidak akan mengambil tindakan apa pun kepada anak Panji Gumilang yang menjadi anggota Dewan itu. Yance malah mempertanyakan salah apa anak Panji Gumilang sehingga harus diberi sanksi. "Emang salah dia apa? Dia warga negara Indonesia, kok," kata Yance.

Yance mengatakan, tuduhan bahwa Pesantren Al Zaytun merupakan sarang NII sarat dengan muatan politis. Menurutnya, tuduhan itu diembuskan lawan-lawan politik Partai Golkar. Meski begitu, Yance tidak bersedia menyebutkan siapa orang yang mengembuskan isu tersebut.

Namun, justru elite Golkar di Jakarta seperti Priyo Budi Santoso yang belakangan rajin "menyambung lidah" mantan Menteri NII, Imam Supriyanto, soal keterkaitan Panji Gumilang atau Al Zaytun dengan NII, dan kedekatan Panji Gumilang dengan Rober Tantular, mantan bos Bank Century, kini Bank Mutiara.

Ketua Fraksi Golkar DPR Setyo Novanto juga menyebut bahwa Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menyuruh kadernya menjauhi NII meskipun dulu memang gandeng renteng.

Lebih lanjut, Yance mengatakan, Pesantren Al Zaytun sebaiknya ditiru oleh pesantren lainnya, terutama tentang sistem dan manajemen pengelolaannya. Mengenai ajarannya, Yance menilai Al Zaytun mengajarkan ilmu agama Islam sama seperti pesantren lainnya tanpa ada penyimpangan.

Yance berharap, semua pihak tidak perlu khawatir dengan keberadaan Al Zaytun yang saat ini dipimpin oleh Panji Gumilang. Sebab, Al Zaytun tidak memiliki kekuatan untuk melakukan makar terhadap negara.

"Memangnya Al Zaytun itu berapa kekuatannya, kok, bisa mengatur Republik Indonesia? Kita kan ada Depag, BIN, TNI, polisi, masa semunya kebobolan? Kalau memang Panji Gumilang salah, tangkap saja, gampang, kan," ujar Yance. (Ichsan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com