Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Apa di Stadion Real Madrid?

Kompas.com - 05/05/2011, 19:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga negara Indonesia di Spanyol mengirimkan sejumlah foto kepada redaksi Kompas.com. Ia mengaku bertemu dengan rombongan anggota DPR yang tengah mengantre tiket tur keliling Stadion Santiago Bernabeu milik klub sepak bola Spanyol, Real Madrid. Rombongan anggota Dewan yang ditemui warga negara Indonesia itu adalah rombongan Komisi X yang tengah melakukan kunjungan kerja. Komisi X merupakan komisi yang membidangi olahraga, pendidikan, dan pariwisata. Apa yang dipelajari para anggota Dewan di stadion tersebut?

Pimpinan rombongan Komisi X, Rully Chairul Azwar, mengatakan bahwa Spanyol dipilih karena saat ini menjadi kiblat kemajuan olahraga. "Spanyol itu terkenal karena sepak bola juara, sepeda juara, dan basket juara. Jadi, kami melihat, mereka unggul dan bisa mengelola olahraga menjadi industri. Ada iklim kompetisi yang dibangun sehingga tiap-tiap klub itu bersaing untuk meraih kemenangan," kata Rully saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/5/2011) malam.

Lalu, apa yang didapat dengan mengikuti tur keliling stadion? Rully mengatakan, hal yang dipelajari adalah bagaimana Spanyol bisa memadukan olahraga dan industri pariwisata.

"Jadi, bisa menjual stadion, industri menjual stadion. Bayangkan, harga satu tiket pertandingan bisa mereka jual 500 euro atau sekitar Rp 9 juta. Kami tidak menonton. Tapi, tingginya harga tiket itu menunjukkan bahwa animo orang di sana luar biasa terhadap sepak bola. Tur stadion ini juga menunjukkan betapa Spanyol bisa mengelola stadion menjadi obyek wisata," papar politisi Partai Golkar ini.

Mengikuti tur stadion, lanjut Rully, para pengunjung menyaksikan segala hal yang berkaitan dengan Real Madrid. "Kapasitas stadion itu hanya 70.000 orang, tetapi ketika dikelola menjadi obyek wisata, satu hari bisa mendatangkan 5.000 turis. Pengunjung disajikan dokumentasi lengkap, ruang pelatih, dan bagaimana me-manage klub, itu luar biasa. Mereka bisa mengelolanya menjadi industri besar," kata dia.

Ketika ditanyakan apakah hal-hal yang diperoleh di Spanyol realistis untuk diterapkan di Indonesia, Rully mengatakan, "Semua arahnya ke sana."

Tak Bertemu Pengelola Stadion

Namun, Rully mengakui, dalam tur stadion itu, rombongan Dewan tak bertemu dengan pengelola stadion. Menurut dia, pengajuan pertemuan dilakukan tiga minggu sebelum keberangkatan.

"Oleh karena itu, kami tidak bisa bertemu. Katanya, kalau mau bertemu, paling tidak diajukan tiga bulan sebelumnya. Tetapi, kami bertanya dengan petugas yang ada di stadion," kata Wakil Ketua Komisi X ini.

Hasil kunjungan kerja ini, ia berjanji, akan disajikan dalam bentuk laporan lengkap. "Jadi, jangan dipolemikkan. Ini bukan jalan-jalan. Banyak yang bisa dikembangkan, khususnya pariwisata dan olahraga," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Nasional
    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

    Nasional
    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Nasional
    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Nasional
    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Nasional
    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Nasional
    Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

    Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

    Nasional
    Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

    Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

    Nasional
    Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

    Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

    Nasional
    Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

    Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

    Nasional
    Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

    Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

    Nasional
    Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

    Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

    Nasional
    Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

    Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

    Nasional
    RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

    RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com