Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulangan Tak Pecahkan Masalah

Kompas.com - 04/05/2011, 20:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Motor Labobar milik Pelni yang mengangkut 2.349 warga negara Indonesia bermasalah di Jeddah, Arab Saudi, tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/5/2011). Di antara mereka, ada 1.888 TKI bermasalah yang sempat hidup di kolong jembatan Al-Kandarah, Jeddah.

Pemulangan TKI bermasalah dari Arab Saudi dinilai baik. Namun, masalah seperti ini bakal terulang kembali bila pemerintah tak membenahi sistem rekrutmen, persiapan keberangkatan, sampai perjanjian perlindungan dengan negara tujuan.

Indonesia menempatkan sedikitnya 6 juta TKI dengan separuh di antaranya tak berdokumen. Mereka mengirim devisa 7,1 miliar dollar AS tahun 2010.

Anggota DPR dari Fraksi PDI-P Eva Kusuma Sundari mengatakan, pemerintah kerap lepas tangan soal TKI dan menyerahkan kepada swasta. "Artinya, peran negara hampir tidak ada karena sejak awal sampai penempatan TKI lebih banyak berurusan dengan pihak swasta daripada pemerintah. Pasar gelap di Saudi pun tumbuh subur karena TKI dapat libur sehari dalam seminggu, boleh berkumpul dengan teman-teman, dan gaji 1.200 riyal per bulan. Kenapa pemerintah tak bisa memperjuangkan semua ini agar menjadi resmi?" ujar Eva.

Aktivis Indonesian Migrant Workers Union (IMWU), serikat buruh migran di Hong Kong, Sringatin mengatakan, janji pemerintah membiarkan TKI asal Hong Kong dan Taiwan pulang lewat jalur umum tidak terbukti. Petugas memaksa TKI melalui jalur khusus lewat Gedung Pendataan Kepulangan TKI Selapajang, Kota Tangerang, Banten.

Berkait pemulangan TKI bermasalah, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akan mengantar sampai tujuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Jadi Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

Usai Jadi Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com