Meski demikian, menurut Slamet, para pekerja tetap dihantui rasa khawatir karena suplai sejumlah bahan baku dari Jepang sampai saat ini tidak jelas. Pasokan lensa dari Jepang untuk dua model kamera digital, misalnya, berhenti total. Hal ini terjadi karena tempat produsen lensa dari Jepang hancur dihantam tsunami.
”Oleh sebab itu, untuk sementara waktu dua model kamera itu tidak dibuat lagi,” katanya.
Imbas melambatnya produksi sejumlah perusahaan juga dirasakan warga di sekitar pabrik otomotif dan barang elektronik buatan Jepang. Munawati (53), warga Kelurahan Karangasem Timur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jabar, mengaku, dalam sebulan terakhir omzet warung kelontongnya turun dari Rp 600.000 menjadi Rp 400.000 per hari karena pekerja PT Gaya Motor berkurang pascatsunami Jepang. PT Gaya Motor masih satu grup dengan PT Astra International.
”Dua pekerja bagian kayu yang indekos di rumah saya memilih keluar. Mereka