Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggaet Modal Wirausaha Melalui Kompetisi

Kompas.com - 03/05/2011, 08:14 WIB

KOMPAS.com - Berwirausaha bukan semata mahir menjual barang atau jasa, kemudian meraup untung dari penjualan tersebut. Prinsip dasar wirausaha diantaranya memiliki mental ulet, tangguh, pantang menyerah dan selalu berpikir kreatif dan positif. Termasuk dalam hal mendapatkan modal, baik modal awal ataupun pengembangan usaha.

Tak sedikit anak muda yang tertarik berwirausaha, namun lagi-lagi, masalah modal menjadi kendalanya. Modal usaha menjadi isu klasik yang selalu saja dikeluhkan. Ketidakmampuan berpikir kreatif pada akhirnya menghambat niat berbisnis.

Dalam seminar bertema "Entrepreneurship and Leadership" di London School of Public Relations Jakarta beberapa waktu lalu, pertanyaan mengenai cara mendapatkan modal kembali terkuak. Kali ini, kekhawatiran menjadi kendala. Ide mencari modal di bank sudah muncul, namun kekhawatiran tak sanggup membayar cicilan menghambat niatan berwirausaha.

Salah satu pembicara, pemilik distro di kawasan Tebet, Theresia Alit Widyasari, punya jawaban atas kekhawatiran ini. Perempuan 27 tahun ini menjawab dengan tenang. "Saat ini banyak bank yang memiliki produk untuk membantu usaha. Kita bisa memanfaatkan jalur ini. Cara lainnya bekerjasama dengan teman yang berasal dari keluarga kaya. Solusi lainnya mengikuti kompetisi wirausaha yang kini semakin banyak ditawarkan. Biasanya kompetisi wirausaha menghadiahkan modal usaha," jelas perempuan muda yang akrab disapa Widya.

Menurut Widya, ketiadaan modal merupakan isu klise dalam berwirausaha. Untuk itu, isu ini sebaiknya tidak dilihat sebagai hambatan, namun justru tantangan untuk berpikir kreatif dalam mencari solusinya. Widya membuktikan, ia berhasil berdiri sejajar dengan perempuan pebisnis sebagai entrepreneur termuda di ajang Ernst & Young Entrepreneural Winning Women 2010.

Namun memang perlu strategi untuk mendapatkan kepercayaan dari pemilik modal, bank atau pihak lainnya. Widya memberikan tipsnya. Katanya, sebelum mengajukan pinjaman modal, buat rencana bisnis yang baik. Termasuk kalkulasi risiko bisnis yang akan dijalankan. Perencanaan bisnis yang baik dan terukur ini menjadi acuan bagi pemilik modal untuk memercayakan uangnya dikelola oleh wirausahawan muda.

Widya berkisah, ia pun mengalami berbagai proses untuk mendapatkan modal. Pernah, katanya, ia mencoba kerjasama dengan teman dari keluarga berada, namun pihak kedua ini meragukan keberhasilan bisnisnya. Pada akhirnya Widya membicarakan hasrat berbisnisnya dengan sang ayah. Sayangnya, orangtuanya pun terkendala dana. Namun dengan pendekatan dan dukungan, Widya mendapatkan bantuan modal dari orangtua, yang meminjam uang di bank.

"Ayah saya mendukung keinginan saya dan dua kakak saya untuk berbisnis distro. Ayah mau membantu meminjamkan uang di bank atas namanya. Namun ia memastikan kepada saya, bahwa saya bisa mengembalikan uang melalui cicilan. Saya mengiyakan dan meyakini bahwa bisnis akan berkembang baik dan bisa menyicil pinjaman," tutur finalis International Young Creative Entrepreneur of The Year 2008 yang digelar British Council.

Benar saja, pikiran positif Widya membuat usahanya berkembang pesat. Ia mampu mengembalikan uang pinjaman dari bank, atas nama ayahnya. Dan kini, Widya yang membangun bisnis bersama keluarga, berhasil memiliki dua butik clothing line. Kesuksesannya berbisnis, pada akhirnya membuat perempuan muda ini mampu menambah bekal akademis di Fashion Design and Marketing di Cavendish College, London. Ia pun tak lagi terkendala modal. Kini, perempuan lajang ini fokus menciptakan program pemasaran kreatif untuk memenangkan kompetisi bisnis di bidang fashion.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com