JAKARTA, KOMPAS.com - Tanpa menghiraukan sepak terjang Pondok Pesantren Al-Zaitun atau gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang diduga kuat berasal darinya, para politisi dan sejumlah penguasa di negara ini disebut-sebut turut memanfaatkan keberadaan Al-Zaitun dan gerakannya. Apalagi kalau bukan untuk kepentingan pragmatis.
Peneliti sejarah Darul Islam/NII Sholahudin tak menampik kedekatan pimpinan Al-Zaitun Panji Gumilang dengan para politisi, penguasa dan non-penguasa. Sholahudin mengatakan ada Gedung M. Soeharto.
Hal ini sejalan dengan fakta bahwa keluarga Soeharto pernah menyumbang sebesar Rp 5 miliar ke Al-Zaitun. Sholahudin juga mengatakan suara Al-Zaitun secara penuh pernah diserahkan kepada salah satu calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2004 lalu.
"Kita memang akhirnya lihat bahwa Al-Zaitun punya hubungan-hubungan misterius dengan para politisi dan penguasa. Pemerintah dan DPR dari dulu tak bisa terlalu tegas, karena menurut mereka Al-Zaitun bisa memberikan banyak suara meski enggak terlalu signifikan," katanya dalam diskusi mingguan Polemik di Warung Daun Cikini, Sabtu (30/4/2011).
Sholahudin juga mencatat bahwa sekitar 20 anggota NII di Bandung pernah ditangkap dan menjalani proses hukum pada tahun 2008. Saat itu, pimpinan Polda setempat adalah Susno Duaji.
"NII Komandemen Wilayah 9 (KW9) yang mengaku dipimpin Panji Gumilang itu tak jadi diproses lebih jauh karena pada saat itu menjelang pemilu. Suaranya kan signifikan, ada deal-deal politik antara politisi dan Al-Zaitun," tambahnya.
Menurut Sholahudin, para politisi memanfaatkan Al-Zaitun murni untuk kepentingan politik saja. Sementara Al-Zaitun membutuhkan dana yang digelontorkan.
"Al-Zaitun memang kepentingannya dana. Al-Zaitun mendapat dana akses politik, politisi butuh suara dan dukungan. Para politisi pasti tahu (sepak terjang Al-Zaitun) karena kan sudah banyak bicara. Soal Century misalnya, ada dana Al-Zaitun yang dititipkan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.