Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Bantah Nazaruddin Atasan Rosa

Kompas.com - 28/04/2011, 16:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Achsanul Qosasi mengatakan, partainya merasa terganggu karena dikait-kaitkan dengan tersangka kasus dugaan suap Sesmenpora Wafid Muharram dalam proyek pembangunan wisma atlet, Mirdo Rosalina Manullang. Seperti diberitakan, kuasa hukum Rosa, Kamaruddin, menyebutkan bahwa Rosa menemui Wafid atas perintah atasannya, seorang politisi yang menjabat sebagai Bendahara Umum partai penguasa dan saat ini duduk sebagai anggota Komisi III DPR. Achsanul mengatakan, Bendahara Umum Partai Demokrat yang juga anggota Komisi III, Nazaruddin, sudah menyatakan tak ada hubungan kerja dengan Rosa. Lagi pula, Nazaruddin duduk di komisi yang membidangi persoalan hukum dan tak ada kaitan dengan wilayah keolahragaan yang menjadi kewenangan Komisi X.

"Itu urusan Menpora kan urusan Komisi X, bukan Komisi III. Apa urusannya dengan Nazaruddin. Kami sangat terganggu kalau kader kami dibawa-bawa," kata Achsanul, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/4/2011).

Menurut Achsanul, DPP Demokrat sudah mengonfirmasi kepada Nazaruddin mengenai informasi bahwa Rosa adalah staf ahlinya. "Sudah dikonfirmasi, katanya tidak punya hubungan dengan Rosa," tegas anggota Komisi XI DPR ini.

Ia meminta agar pihak Rosa menyampaikan bukti-bukti otentik yang menunjukkan bahwa politisi Demokrat memiliki hubungan kerja dengan kader Demokrat. "Kalau ada keterlibatan pihak lain, buktikan, baru berkomentar," kata Achsanul.

Nazaruddin sendiri, seperti dikutip Tribunnews.com, Rabu (27/4/2011), menegaskan bahwa dirinya tak memiliki staf ahli bernama Rosa.

"Silakan cek. Saya tidak pernah memiliki staf ahli bernama Rosa Manulang. Staf ahli saya Nuril Anwar dan itu bisa dibuktikan. Dan saya hanya punya kantor di DPR dan di DPP Partai Demokrat. Saya tak punya kantor di Buncit, Mampang," tandas Nazaruddin kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/4/2011).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Nasional
    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Nasional
    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Nasional
    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Nasional
    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Nasional
    Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

    Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

    Nasional
    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Nasional
    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    Nasional
    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Nasional
    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Nasional
    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

    Nasional
    KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

    KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

    Nasional
    'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

    "Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

    Nasional
    Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

    Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

    Nasional
    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com