Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah NII, Kapolres Turun ke Kampus

Kompas.com - 28/04/2011, 15:25 WIB

PASURUAN, KOMPAS.com — Merebaknya kasus cuci otak yang diduga melibatkan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) mulai ditanggapi juga oleh Kepolisian Pasuruan, Jawa Timur.

Bersamaan dengan sosialisasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas, Kepala Polresta Pasuruan AKBP Atih Nursani Purwati  mendatangi sejumlah kampus untuk memberikan pemahaman terhadap bahaya NII.

"Acara dialog dengan mahasiswa dan pelajar seperti ini sebagai langkah preventif agar NII tak ada di Pasuruan," katanya saat dialog di Unmer Pasuruan, Kamis (28/4/2011).

Mahasiswa diminta memperhatikan modus dan media pelaku NII dalam merekrut anggota baru. Di antaranya penggunaan media jejaring sosial Facebook. Karena melalui media tersebut, perekrut NII lebih mudah mengenali profil seseorang.

Sementara di sisi lain, sebagian besar mahasiswa dan pelajar yang memiliki akun Facebook kerap lupa mengenai fitur di dalam situs itu. "Termasuk mengenali orang yang akan menjadi teman di dalam jejaring," katanya.

Sedangkan upaya preventif dalam kehidupan keseharian, Atih mengatakan, mahasiswa harus lebih berhati-hati dalam pergaulannya. Karena cara mudah yang sering kali dilakukan anggota NII melalui mengenalkan sesorang yang tidak dikenalinya. "Jadi, adik-adik harus hati-hati terhadap teman yang baru kenal," jelasnya.

Menanggapi pesan dari aparat kepolisian tersebut, mahasiswa terlihat menyambut positif. Mereka menilai keberadaan NII sudah mengancam ideologi kebangsaan dan bernegara. "Sebenarnya kita sudah tahu bahwa NII adalah musuh kita bersama. Maka, sebaiknya dari kita-kita sendiri yang lebih selektif dalam menanggapi sebuah aliran," ujar Wiwin Atiah, mahasiswa Unmer Pasuruan.

Seusai memberikan ceramah di Kampus Unmer Pasuruan, rencananya pihak kepolisian akan terus melakukan sosialisasi ke sejumlah kampus dan sekolah tingkat SLTA lainnya se-Kota Pasuruan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com