JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para pejabat tak melakukan pemborosan atau bahkan korupsi anggaran ketika mengelola program daerah. Presiden mengaku mendapatkan laporan mengenai adanya "tangan-tangan gelap" yang melakukan korupsi anggaran. Korupsi anggaran, kata Presiden, adalah kejahatan serius.
"Saya menunggu laporan dan aduan. Bagi yang merasa dirugikan atau menjadi korban pemotongan anggaran, sampaikan langsung ke kantor saya. Namun, jangan fitnah, karena kami akan mengecek kebenarannya. Jika fitnah, juru fitnah akan mendapatkan ganjaran," kata Presiden ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 2011 di Gedung Bidakara, Jakarta, Kamis (28/4/2011).
Presiden mengatakan, pemerintah pusat telah menjalin kerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan untuk memastikan anggaran yang digunakan pengelola anggaran dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan akuntabel. Presiden tidak ingin uang yang diperoleh susah payah malah disalahgunakan. Penyalahgunaan anggaran ini akan melukai hati rakyat.
"Maka itu, saya ingin betul mengurangi tanda tangan surat pemeriksaan bagi pejabat pemerintah yang harus berhadapan dengan hukum manakala terjadi penyimpangan penggunaan anggaran negara," katanya.
Musrembangnas 2011 diselenggarakan sebagai upaya menyusun Rencana Kerja Pemerintah 2012. Acara itu mengusung tema "Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat". Kegiatan diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Semua kepala daerah turut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.