Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak TKI Mabuk Laut, 2 Orang Bersalin

Kompas.com - 28/04/2011, 03:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak di antara 2.349 WNI/TKI yang sempat memperpanjang masa tinggal dan TKI bermasalah yang dipulangkan dengan Kapal Motor Labobar Pelni dari Jeddah mengalami mabuk laut pada hari kedua dan ketiga perjalanan.

Itu terjadi ketika Kapal Motor Labobar (KM Labobar) melalui Laut Merah, Teluk Aden, serta berada di Laut Arab dekat Pulau Socotra, yang keduanya merupakan wilayah perairan Yaman dan berombak besar.

"Tentu saja mabuk laut ini dirasakan berat karena berakibat pusing dan rasa mual bagi para TKI. Bahkan, para petugas yang mengikuti WN/TKI di atas KM Labobar juga ikut mabuk sehingga tidak dapat bekerja untuk menangani WNI/TKI," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Kepala BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, Kamis (28/4/2011) di Jakarta.

Menurut Jumhur, saat memasuki hari keempat, kondisi mabuk laut sudah berkurang. KM Labobar memasuki perairan bebas Samudra Hindia dengan ombak yang masih cukup tenang.

WNI/TKI pun tergolong berada dalam kondisi aman, di samping perjalanan KM Labobar sendiri yang terbilang lancar tanpa gangguan cuaca ataupun ancaman lain, sejak diberangkatkan dari pelabuhan Jeddah pada Jumat (22/4/2011) pukul 22.30 waktu setempat.

Sebagian besar WNI/TKI yang dipulangkan menggunakan KM Labobar tersebut adalah wanita eks umrah dan TKI yang sempat memperpanjang masa tinggal serta TKI bermasalah.

Dari jumlah itu terdapat 32 TKI laki-laki, 169 anak-anak dan anak balita, serta 87 wanita dalam keadaan hamil 1-8 bulan lebih.

Bahkan, ada dua TKI yang terpaksa bersalin di kapal laut. Nurdiana Binti Dirus Budimas (31) asal Hulu Sungai Tengah, Tapin Rantau, Kalimantan Selatan, melahirkan pada Minggu (24/4/2011). Adapun Maryam Binti Zuheri Karna (35) asal Koja, Jakarta Utara, melahirkan pada Selasa (26/4/2011).

Bayi mereka masing-masing diberi nama Mohammad Safarudin Labobar dan Annisa Meganur Labobarina. Perjalanan KM Labobar dari Jeddah-Jakarta diperkirakan selama 11 hari dan direncanakan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Selasa (3/5/2011) pukul 07.00 pagi WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com