Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MK: NII Ada karena Pembiaran

Kompas.com - 27/04/2011, 19:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan, munculnya kembali nama gerakan Negara Islam Indonesia beberapa minggu terakhir ini diduga karena melihat kenyataan pembiaran sejumlah gerakan, seperti sekteriasme, premanisme, dan radikalisme, yang berkembang di tengah masyarakat. Hal ini seolah-olah memberikan inspirasi bagi NII untuk kembali memunculkan pergerakan mereka.

"NII tidak berdiri dan berjalan sendiri. Mereka berkembang dengan gerakan lain, seperti sekteriasme, radikalisme, dan premanisme, yang bisa berjalan tanpa bisa dikendalikan sehingga NII juga terinspirasi untuk hadir kembali. Padahal, NII tadinya bersembunyi dan takut-takut, tetapi itu sekarang mulai berani muncul," ungkap Mahfud dalam jumpa pers Gelar Sarasehan Nasional Pancasila di Gedung MK, Rabu (27/4/2011).

Menurut Mahfud, ia dan masyarakat tentu saja menyimpan keheranan tersendiri karena NII yang sebelumnya sempat hilang dari peredaran kembali muncul dan menghebohkan masyarakat. Bahkan, kemunculan NII ini juga dibarengi dengan konflik seperti penculikan, penipuan dan pencucian otak.

"Kenapa bisa gerakan NII lolos dari pengamatan. Ini sesuatu yang tidak masuk akal. Mereka sampai bisa merekrut banyak orang. NII ini seperti virus yang berbahaya," ujarnya.

Mahfud menyatakan, kehadiran NII ini menunjukkan pemerintah gamang dalam menindak tegas gerakan-gerakan yang menyimpang. Oleh karena itu, pemerintah perlu menegakkan kembali nilai-nilai ideologi Pancasila kepada masyarakat dan melakukan langkah-langkah konkret dengan langsung turun kepada masyarakat untuk mengawasi hal-hal semacam penyimpangan tersebut.

"Pertanyaannya kita masih berpancasila atau tidak? Harusnya pemerintah yang bisa menjangkau masyarakat untuk menegakkan kembali Pancasila. Hal ini karena ada ancaman pada negara terhadap sebuah ideologi negara yaitu Pancasila," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com