YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Organisasi Masyarakat Nasional Demokrat (Nasdem) Sultan Hamengku Buwono X membantah Nasdem menjadi partai politik seperti yang gencar diberitakan akhir-akhir ini.
Bantahan ini disampaikan Sultan usai bertemu dengan ketua umum dan pengurus PP Muhammadiyah yang berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Selasa (26/4/2011). Sultan mengaku tidak tahu siapa yang mendaftarkan Partai Nasional Demokrat ke Direktorat Tata Negara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Ditegaskan, selama dirinya menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Organisasi Masyarakat Nasional Demokrat, belum pernah ada pembahasan Nasdem akan menjadi parpol. Selama ini dirinya tidak pernah diajak rapat untuk membicarakan perubahan bentuk organisasi ini menjadi parpol.
"Saya tidak tahu Nasdem yang mendaftar parpol itu pimpinan siapa. Sebab, sejak awal kami ini organisasi masyarakat. Ormas yang tetap ormas," ujar Sultan.
Seperti diberitakan, Senin (25/4/2011), Direktur Tata Negara Kemhuk dan HAM Asyari Syihabuddin mengungkapkan, pihaknya telah menerima tiga partai yang mendaftar sebagai salah satu persyaratan untuk ikut dalam Pemilu 2014.
"Sudah tiga partai mendaftar. Tiga partai itu adalah Partai Nasional Demokrat, Partai Nasional Republik, dan Partai Persatuan Nasional," kata Asyari kepada wartawan, Senin sore.
Sebelumnya, bantahan yang sama juga disampaikan Sekjen Nasdem Syamsul Maarif. Menurut dia, meski menggunakan nama Nasional Demokrat, parpol yang mendaftar ke Kemhuk dan HAM bukanlah bagian dari organisasi masyarakat Nasional Demokrat yang selama ini dipimpin oleh Surya Paloh.
"Partai itu dibentuk oleh orang yang menghendaki, bukan oleh organisasi Nasdem. Sampai saat ini tak ada satu pun surat yang saya tanda tangani untuk syarat maju sebagai parpol. Sebab, hasil rapimnas kami, kami tak maju sebagai parpol," katanya kepada wartawan, Senin
Ia menegaskan, Nasdem yang mendaftar sebagai parpol bukanlah bentukan ormas Nasdem. Mantan Sekjen Golkar ini pun mengatakan, ia pernah ada sebuah parpol bernama Nasdem yang pernah ikut dalam Pemilu 1999. Sayangnya, partai itu tak mendapatkan kursi satu pun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.