Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Jenis Malaria Baru

Kompas.com - 23/04/2011, 03:47 WIB

Jenis malaria baru itu menarik perhatian dunia sejak tahun 2008-2009. Sebuah tim penelitian internasional menerbitkan studi yang dimuat di jurnal Clinical Infectious Diseases. Para peneliti memeriksa 150 pasien malaria di rumah sakit di Sarawak, Malaysia, Juli 2006-Januari 2008. Mereka menemukan dua pertiga kasus disebabkan infeksi P knowlesi. Parasit itu mampu bereproduksi setiap 24 jam dalam darah sehingga infeksi dapat menjadi berat dan membahayakan. Diagnosis dan penanganan dini sangat penting.

Malaria Research Centre Universiti Malaysia Sarawak berkolaborasi dengan berbagai lembaga memeriksa darah 108 monyet ekor panjang liar dari berbagai area di Sarawak. Hasilnya, 78 persen terinfeksi P knowlesi. Penggundulan hutan yang mengancam habitat monyet dan penambahan jumlah penduduk ikut mempengaruhi berjangkitnya P knowlesi ke manusia.

Kasus malaria yang diduga kuat infeksi P knowlesi juga dilaporkan di China, Thailand, Filipina, dan Myanmar. Bahkan, jurnal Emerging Infectious Diseased (CDC) memuat studi berjudul Plasmodium knowlesi in Human, Indonesian Borneo. Artikel itu tentang seorang turis Australia yang positif terinfeksi P knowlesi setelah ke Kalimantan.

Tjandra Yoga mengatakan, Pemerintah Indonesia tetap fokus pada penanganan malaria P falcifarum dan P vivax yang menjadi masalah besar kesehatan.

Kemkes saat ini mencatat ada 300.000 kasus positif malaria (pemeriksaan laboratorium) dan 1,6 juta kasus dengan gejala malaria (klinis). Tahun 2010 pemerintah aktif mencari kasus malaria sehingga temuan kasus bertambah.

Pengobatan malaria dengan kombinasi obat dikenal sebagai ACT. Pemerintah telah menghentikan penggunaan kloroquin. (BBC/ www.cdc.gov/INE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com