JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, para pelaku pemboman yang saat ini telah ditangkap oleh Mabes Polri belajar merakit bom secara ortodidak.
Menurutnya, para pelaku pemboman belajar merakit bom dari buku-buku jihad. "Ga ada gurunya. Mereka belajar dari buku-buku jihat saja," ujar Anton kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/4/2011).
Anton menambahkan, 19 pelaku mempunyai keahlian masing-masing dalam melaksanakan aksinya. Sedangkan, salah satu diantaranya yang berinisial P adalah otak dari bom Serpong dan rangkaian bom buku di Jakarta, pada bulan lalu. "19 orang pelaku termasuk diantara P saat ini masih terus kita periksa untuk mendalami motif-motif mereka," jelas Anton.
Saat ini, Polri telah menetapkan 19 orang tersangka terkait kasus bom buku, bom bunuh diri di Cirebon, serta bom di Gading Serpong. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai, mengungkapkan adanya keterkaitan antara pelaku bom buku dan bom di Gading Serpong. Pelaku di balik bom di Gading Serpong adalah orang yang merancang teror bom buku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.