Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Serangga Se-Indonesia Disiagakan

Kompas.com - 19/04/2011, 19:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pakar serangga seluruh Indonesia telah dikumpulkan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian Kementerian Pertanian untuk mengawasi perkembangan populasi ulat bulu. Hal ini disampaikan Kepala Balitbang Pertanian Kementan, Haryono, di Jakarta, Selasa (19/4/2011).

"Saya sudah mengumpulkan seluruh entomolog (pakar serangga) dari Sabang sampai Merauke di sini. Saya meminta mereka untuk terus memantau situasi lapangan dan melaporkan setiap gejala-gejala perkembangan hama yang terjadi," ungkap Haryono yang ditemui di ruang kerjanya.

Ia mengakui, sengaja mengumpulkan para pakar tersebut sebagai bagian dari langkah terpadu dalam mengatasi dinamika peningkatan populasi ulat bulu. "Kami meminta mereka terjun langsung ke lapangan untuk mengadakan pemantauan, meskipun gejala ini sudah mulai reda," kata Haryono.

Pemantauan dilakukan tidak terbatas pada populasi ulat bulu. Semua hama jenis serangga yang berpotensi mengalami peningkatan populasi akibat perubahan iklim akan turut dipantau. "Sebelum ulat bulu kan ada outbreak hama wereng. Nah, karena perubahan ekosistem bisa membawa dampak juga pada populasi hama lain, maka sekalian pada pertemuan ini kami mengatur koordinasi soal hama lain. SOP (prosedur standar operasional) sudah diatur," papar Haryono.

Koordinasi terpadu juga memungkinkan karena kerja sama yang sudah terjalin antara Kementerian Pertanian dan institusi-institusi lain. Haryono menyebutkan, lembaga penelitian seperti LIPI dan akademisi dari lembaga litbang sejumlah universitas, di antaranya IPB, UGM, Unair, menjadi bagian dari kerja sama tersebut.

"Jadi, apa yang dilaporkan LIPI tentang ulat bulu sudah sesuai dengan temuan Balitbang Pertanian. Karena memang ada koordinasi dan kerja sama antara kedua pihak," terang Haryono.

Ia mengharapkan dengan adanya langkah terpadu ini, masyarakat tidak perlu terlalu merisaukan adanya peningkatan populasi ulat bulu. Langkah penanggulangan dan antisipasi terus digalakkan Kementerian Pertanian dari level pusat hingga daerah. Selain itu, para pakar dilibatkan untuk terus melakukan pemantauan langsung ke lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

    Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

    Nasional
    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    Nasional
    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Nasional
    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Nasional
    Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

    Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

    Nasional
    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Nasional
    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Nasional
    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Nasional
    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

    Nasional
    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com