Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MS Keturunan Ningrat Keraton Kanoman

Kompas.com - 17/04/2011, 15:05 WIB

CIREBON, KOMPAS.com - Orang yang diduga pelaku bom bunuh diri di Cirebon adalah Muchamad Syarif (MS). Berusia 31 tahun, ia adalah warga Astanagarib Utara Rt 03/06 Kelurahan Pekalipan, Kecamatan Pekalipan, Cirebon. Anak keempat dari delapan bersaudara ini dilaporkan memiliki darah ningrat dari ibunya bernama Sri Mulat. Sedangkan Abdul Gafur, bapak MS dari kalangan biasa.

"MS keturunan Keraton Kanoman. Orangtua Bu Sri Mulat adalah Elang Padang dan Ratu Mendung. Keduanya sudah meninggal. Sementara kakak ibunya bernama Elang Rasyid," ujar warga samping rumah Sri Mulat, Jaemah kepada wartawan, Sabtu (16/4/2011) kemarin.

Menurut Jaemah, MS hampir tidak dikenali warga perkampungan padat tersebut. Dia dipastikan jarang bergaul dengan warga sekitar atau pemuda seumurannya. Kendati mengenyam pendidikan, namun warga tak tahu di mana dia bersekolah.

"Kalaupun pulang ke rumah hanya sebentar, untuk menjenguk ibunya yang sekarang tinggal bersama adik bungsu," imbuh Jaemah. Katanya, MS memiliki istri yang sedang hamil tujuh bulan. Dikabarkan, baik MS dan istrinya yang tinggal di Majalengka jarang keluar bergaul dengan masyarakat.

Keluarga Abdul Gafur dan Sri Mulat adalah warga pindahan yang masih satu kampung, Pekalipan. Mereka pindah sejak tahun 1990. Dari gaya pakaiannya, MS bisa dibilang tidak meniru gaya orang dewasa seumurannya. Menurut warga, MS asing terhadap blue jeans dan sebagainya.

MS diduga kuat pelaku yang meledakkan diri di tengah jamaah Shalat Jumat di Masjid Adz Zikro, Mapolresta Cirebon, Jawa Barat karena selama ini dialah satu-satunya warga yang dilaporkan hilang. Pelaku bom bunuh diri tewas seketika di dalam masjid, dengan korban luka berat, ringan dan sedang sebanyak 30 orang. Dari Kartu Keluarga, MS kelahiran 20 Agustus 1979. (Yogi Gustaman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com