Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Harus Tetap Tenang...

Kompas.com - 15/04/2011, 18:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PKS dan PKB meminta masyarakat tetap tenang dalam menanggapi aksi bom bunuh di Masjid Adz Zikro di kompleks Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/4/2011) siang. Untuk itu, PKS dan PKB meminta proses hukum terus berlanjut untuk menyelesaikan persoalan ini dan masyarakat perlu mendukung dengan sikap tenang.

"PKS mengimbau masyarakat Cirebon untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi," kata Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq kepada Kompas.com, Jumat sore.

Mahfudz mengatakan, PKS mengecam keras aksi teror bom yang justru terjadi di rumah ibadah. Menurut anggota Komisi I DPR ini, perbuatan tersebut tidak bisa ditoleransi atas nama apa pun. Oleh karena itu, aparat penegak hukum harus segera bertindak.

"DPP PKS mendesak pihak kepolisian dan intelijen untuk mengusut kasus tersebut dengan segera dan mengungkap aktor-aktor pelaku dan para pihak yang terlibat," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sekjen PKB Imam Nahrowi. PKB mendesak Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk segera membongkar jaringan pelaku bom di kompleks Polres Cirebon.

Menurut Nahrowi, aksi bom masa kini tak lagi hanya mengancam stabilitas dan keamanan nasional, tetapi sudah berani masuk ke area aparat penegak hukum yang sebenarnya bertugas mengamankan dan menertibkan masyarakat.

"Karenanya, DPP PKB minta kepada Kapolri untuk bertindak tegas, cepat, tega, dan berani membongkar dan mengkap otak utama teror ini. Bila Polri tidak mampu membongkar, maka jangan segan-segan minta bantuan kepada aparat TNI dan BIN. Kami juga meminta Presiden memberi peluang lebih besar kepada aparat intelijen untuk secara dini mendeteksi dan menangkap para teroris agar tidak jatuh korban lebih banyak lagi," ungkapnya.

PKS dan PKB mengaku sangat berduka terhadap para korban luka berat dan luka ringan yang disebabkan ledakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

    Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

    Nasional
    Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

    Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

    Nasional
    Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

    Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

    Nasional
    Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

    Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

    Nasional
    Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

    Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

    Nasional
    OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

    OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

    Nasional
    Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

    Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

    Nasional
    Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

    Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

    Nasional
    Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

    Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

    Nasional
    Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

    Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

    Nasional
    Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

    Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

    Nasional
    KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

    KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

    Nasional
    Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

    Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

    Nasional
    Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

    Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com