JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengimbau para pengendara mematuhi rambu-rambu dan tata tertib berlalu lintas.
Hal ini ia katakan menyusul meningkatnya angka kematian polisi yang bertugas saat mengatur lalu lintas dan yang hendak berangkat atau pulang bertugas. "Ini demi keselamatan bersama," katanya dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (13/4/2011).
Menurutnya, angka kematian polisi yang semakin tinggi di jalan raya disebabkan oleh beratnya beban tugas polisi sehingga kerap membuat konsentrasi mereka menurun.
Tak hanya itu, makin banyaknya jumlah kendaraan disertai tingkat kemacetan yang semakin sulit dihindari membuat pengendara kerap letih serta kehilangan konsentrasi.
"Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, anggota kepolisian saat bertugas di jalan raya perlu diberi tanda yang mencolok sehingga pengendara dapat dengan jelas melihat keberadaannya," ungkapnya.
IPW mengumpulkan catatan soal delapan polisi yang menjadi korban di jalan raya selama 16 bulan terakhir. Mereka hanya memantau Jawa dan jalan darat.
Sekadar tambahan, pada 27 Juli 2010 silam, ada juga dua polisi yang tewas ditabrak perahu nelayan di Rawasilir, Sumatera Selatan. Korbannya adalah Aipda Imanuel Bambang dan Briptu Andi Samudera.
1. 9 Januari 2010 Brigadir Dua Dedi Sutandi, anggota Denmabes Polri, tewas ditabrak truk di Km 35,400 Sentul menuju Bogor. Dedi ditabrak saat mengganti ban mobilnya.
2. 27 Januari 2010 Brigadir Agus Gufroni, anggota Polsek Bekasi Barat, tewas akibat ditabrak kereta api di Kranji saat akan pulang setelah bertugas.
3. 15 Juli 2010 Brigadir Deden Ahad, anggota Polres Purwakarta, luka berat setelah ditabrak mobil kawan penjambret di Pasar Jumat, Purwakarta.