Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rokok yang Merusak Jantung Anda

Kompas.com - 11/04/2011, 11:21 WIB

Oleh : Irsyalusad

Setelah dirawat beberapa hari, sahabat saya ini akhirnya meninggal akibat mengalami serangan jantung untuk ke dua kalinya. Almarhum meninggal dalam usia yang belum begitu tua untuk ukuran harapan hidup sekarang.

Satu tahun yang lalu, Almarhum juga pernah mengalami serangan jantung. Setelah menjalani perawatan yang cukup lama keadaanya membaik. Saya tidak tahu apakah setelah mengalami serangan jantung yang pertama itu, almarhum berobat secara teratur atau tidak. Dan, yang saya lihat adalah, sebelum almarhum dirawat lagi, gaya hidupnya belum banyak berubah.

Pada waktu serangan jantung pertama, saat dirawat, beberpa kali saya membesuknya. Masih segar dalam ingatan saya janji almarhum untuk merubah gaya hidupnya, dan yang paling penting saat itu adalah untuk tidak merokok lagi.

Merokok adalah kebiasaan almarhum, yang saya tahu sejak mahasiswa. Besar kemungkinan waktu duduk di sekolah menengah atas juga sudah melakukannya. Kira-kira dua bungkus sehari rokok habis dihisapnya. Tiga bulan setelah serangan jantung pertama, kebiasaan merokok almarhum kambuh lagi.

Beberapa kali saya mengingatkan supaya kebiasaan itu dihentikan, namun almarhum nampaknya tidak peduli. Mungkin karena sudah merasa sehat dan seolah-olah tidak ada masalah lagi dengan jantungnya, atau memang candu rokok itu kembali menguasai pikirannya. Saya ingat juga komentar Almarhum waktu itu, “kalau memang mau mati, sampai waktunya, tidak bisa dihindari, orang yang tidak merokok juga mati”, katanya.

Ya, memang kapan, di mana dan bagaimana kita mati, hanya Allah yang tahu. Namun, manusia wajib berikhtiar yang terbaik. Berusaha berhenti merokok menurut saya adalah ikhtiar yang wajib, apalagi kalau sudah nyata ada penyakit yang diakibatkannya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa apabila seseorang merokok sebelum umur 20 tahun, harapan hidupnya Akan berkurang 14 tahun. Jadi, perokok itu akan meninggal sebelum waktunya, menyebabkan premature death.

Sahabat saya itu akhirnya memang membuktikan, beliau akhirnya meninggal dalam usia belum begitu tua, suatu kematian prematur. Kematian yang harusnya dapat dicegah. Sayang sekali, seorang perokok memang sangat sulit menghentikan kecanduan rokok ini, tapi perokok lain, bukan satu atau dua, tapi jutaan, dapat berhenti sama sekali.

Menurut penelitian, berhenti merokok pada seseorang yang pernah mengalami serangan jantung akan menurunkan risiko serangan jantung ulangan dan kematian mendadak akibat jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com