Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.400 Hektar Lahan Kritis di Lamongan

Kompas.com - 05/04/2011, 01:52 WIB

LAMONGAN, KOMPAS.com — Lahan kritis di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, saat ini mencapai 7.468,48 hektar, sedangkan di Kabupaten Gresik mencapai 16.190 hektar.

Jumlah luasan lahan kritis di Lamongan berkurang dibanding tahun 2008, yakni seluas 7.968 hektar. Upaya menurunkan lahan kritis dilakukan dengan melibatkan masyarakat desa hutan dalam Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

Kepala Bagian Humas Kabupaten Lamongan, Anang Taufik, Senin (4/4/2011), menjelaskan, keberadaan masyarakat desa hutan secara penuh dilibatkan melalui optimalisasi 92 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

"Upayanya dalam bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dalam pembangunan dan pelestarian sumber daya hutan. LMDH mendapatkan pendampingan pemerintah kabupaten melalui bantuan operasional agar memberdayakan anggotanya," tutur Anang.

Anang menjelaskan, LMDH selama ini telah menerima bantuan penguatan modal mencapai Rp 6,334 miliar. Selain itu, juga ada bantuan Program Pengembangan Budidaya Kambing/Domba senilai total Rp 1,232 miliar yang diwujudkan dalam bentuk 1.200 ekor betina dan 300 pejantan untuk 30 LMDH. Sebanyak 92 LMDH tersebar di 15 kecamatan yang memiliki kawasan hutan, terbanyak di Kecamatan Sambeng sebanyak 22 LMDH, katanya.

Secara terpisah, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, menyebutkan, di Gresik saat ini tercatat ada 16.190 hektar lahan kritis. Upaya mengurangi lahan kritis dilakukan dengan gerakan penghijauan. Kepala desa akan mendapatkan hadiah dan penghargaan bila pohon yang ditanam di wilayahnya memiliki persentase hidup paling tinggi.

Kompetisi antardesa itu bertujuan agar ribuan bibit diberikan oleh para penyumbang dan disebar ke masyarakat yang mempunyai tingkat persentase hidup dan tumbuh lebih besar. Menanam pohon merupakan upaya untuk merehabilitasi dan konservasi alam.

Sambari meminta agar perusahaan membantu penghijauan di area industri, seperti Gresik, Manyar dan Kebomas, serta Menganti, Wringinanom, dan Driyorejo.

"Perizinan untuk perusahaan akan diperketat agar peduli lingkungan dan penghijauan. Dinas Perizinan dan Penanaman Modal dan Badan Lingkungan Hidup diminta tidak asal mengeluarkan izin," kata Sambari.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Agus Joko Waluyo, menambahkan, hingga akhir 2010 telah ditanam 73.200 pohon di seluruh Gresik. Jenis yang ditanam bibit jati, mahoni, akasia, trembesi, matoa, sukun, rambutan, mangga, dan malaba (jenis tanaman pantai). Jenis tanaman disesuaikan kondisi jenis tanah dan lokasi penanaman, katanya.

Dia juga menyebutkan, di Gresik telah dibentuk Kebun Bibit Rakyat (KBR) di 18 desa. Masing-masing KBR bisa memproduksi 50.000 bibit mahoni dan jati serta 5.000 bibit trembesi. Pada 2011 telah disiapkan 990.000 bibit tanaman penghijauan di seluruh Gresik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com