JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto mengatakan, terduga teroris Umar Patek, buron bom Bali I tahun 2002, ditangkap oleh aparat penegak hukum Pakistan bersama dengan istrinya. Demikian dikatakan Sutanto kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (31/3/2011).
”Bersama istrinya,” ujar Sutanto singkat.
Saat ini, sambung Sutanto, terduga Umar Patek dalam kondisi luka-luka. Di Pakistan, Umar diduga juga melakukan perbuatan melanggar hukum.
”Saat penangkapan, sempat terjadi perlawanan tentunya sehingga ada korban dari pihak keamanan Pakistan,” kata Sutanto.
Sejauh ini, berdasarkan foto, terduga Umar Patek identik dengan Umar Patek yang telah melakukan serangkaian aksi terorisme di Indonesia.
”Identik, tapi kami harus cek yang lainnya,” kata Sutanto.
Sementara itu, secara terpisah, Kabareskrim Mabes Polri Komjen Ito Sumardi mengatakan, informasi yang diterimanya mengindikasikan Umar Patek diringkus bersama tersangka Al Qaeda lain. Umar Patek sendiri sebenarnya bukan merupakan target dari penggerebekan itu. Berita tentang tertangkapnya Umar Patek semula tersebar luas di Indonesia dan Filipina pada Selasa (29/3/2011).
Aparat keamanan Pakistan kemudian mengonfirmasi laporan penangkapan pada Rabu (30/3/2011). ”CIA (Badan Intelijen Pusat AS) menyampaikan kepada kami kemungkinan Patek berkunjung ke Pakistan,” kata salah satu pejabat keamanan Pakistan yang tidak ingin disebutkan namanya.
Namun, pejabat keamanan Pakistan ini menekankan, operasi penangkapan Umar Patek sepenuhnya operasi aparat keamanan negaranya. Sementara menurut pejabat keamanan Pakistan lainnya, yang juga tidak ingin disebutkan namanya, Patek saat ini sedang diinterogasi oleh agen rahasia Pakistan.
”Merupakan kebijakan kami untuk menyerahkan kembali mereka (tersangka teroris yang tertangkap) ke negara asalnya,” ujarnya.