Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setjen DPR: Siapa Bilang Rp 800 Juta?

Kompas.com - 30/03/2011, 17:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sumirat membantah nilai pembangunan satu ruangan anggota Dewan yang disebut mencapai Rp 800 juta. Angka Rp 800 juta didapatkan setelah luas ruangan anggota 111,1 meter persegi dikalikan dengan harga per meter Rp 7,2 juta.

Sumirat menjelaskan, angka Rp 7,2 juta merupakan angka rata-rata biaya sipil, arsitektur, elektrikal, dan mekanikal dari fisik gedung baru mendatang. Angka tersebut dirata-ratakan pula dari empat ragam ruang rapat, lobi, dan ruang penunjang lainnya yang bisa jadi harganya lebih tinggi dari ruang kerja anggota Dewan sendiri.

"Itu ruangan per anggota. Di dalamnya ada security system, ada lobi, ada macam-macam termasuk di dalam perhitungan rata-rata. Tidak bisa langsung dibilang satu ruangan 800 juta. Ada ruangan penunjang, sarana prasarana. Ruang rapat aja ada empat macam. Biayanya lain dari ruang kerja," katanya kepada Kompas.com, Rabu (30/3/2011).

Menurut Sumirat, jika memang hendak menghitung harga satu ruangan anggota Dewan, maka harus dirinci biayanya secara detail. Tanpa mau merincinya, Sumirat mengatakan, rincian akan terlihat dalam tahapan penawaran pada peserta lelang.

"Nanti di penawaran itu jelas. Boleh kita lihat. Rinciannya di buku penawaran ada. Nanti detailnya baru di penawaran oleh kontraktor. Satu per satu bahan sesuai spek ada," tambahnya.

Setjen hanya berpatok pada biaya pembangunan fisik gedung sebesar Rp 1,138 triliun sebagai standar maksimal. Jika memang dalam penawaran peserta lelang bisa menawarkan harga yang jauh lebih rendah, tentu peserta tersebut yang akan memenangkan tender pembangunan gedung baru. 

Di gedung baru yang akan dibangun mulai 22 Juni mendatang, anggota DPR akan menempati ruangan yang jauh lebih luas dari ruangan yang ditempati saat ini. Ruangan anggota Dewan saat ini hanya seluas 32 meter persegi. Di ruangan baru yang berukuran 111,1 meter persegi, anggota DPR akan menempatinya bersama seorang asisten pribadi dan empat staf ahli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Nasional
    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Nasional
    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Nasional
    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Nasional
    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Nasional
    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Nasional
    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Nasional
    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Nasional
    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

    Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

    Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

    Nasional
    Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

    Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

    Nasional
    Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

    Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

    Nasional
    Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

    Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com