Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Tolak Aggaran Pembangunan Gedung KPK

Kompas.com - 30/03/2011, 17:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain DPR yang berencana membangun gedung dengan dana Rp 1,138 triliun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga mengagendakan pembangunan gedung baru. Selama tujuh tahun berdiri, KPK tidak memiliki gedung sendiri. Gedung di bilangan Rasuna Said, Jakarta, yang ditempati KPK sekarang merupakan bangunan bekas sebuah bank.

Menurut juru bicara KPK Johan Budi, KPK memerlukan gedung yang desain bangunannya sesuai dengan keperluan KPK. Seperti memungkinkan adanya rumah tahanan yang menyatu dengan gedung. "Kita pernah minta, rencananya ada rumah tahanan," ujar Johan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (30/3/2011).

Menurut Johan, pada 2008 KPK pernah mengajukan permohonan anggaran untuk pembangunan gedung selama dua tahun. Anggaran yang diajukan untuk pembangunan gedung baru dalam dua tahap tersebut senilai Rp 180 miliar. "Rp 90 miliar per tahun yang akan selesai dalam dua tahun," kata Johan.

Sayangnya, kata Johan, pengajuan anggaran gedung baru KPK tersebut ditolak DPR. Anggaran pembangunan gedung KPK tidak dimasukkan dalam prioritas rencana pembangunan 2008-2009. "Menurut DPR, pembangunan gedung KPK bukan jadi skala prioritas. Katanya, tunjukkan prestasimu dulu," ungkap Johan.

Menurut Johan, DPR menilai bahwa KPK masih dapat mempergunakan sejumlah gedung pemerintah yang tersedia. "Padahal pemerintah waktu itu sudah setuju (pembangunan gedung KPK)," ungkapnya.

Johan menuturkan, sebagai lembaga penegak hukum, KPK memerlukan gedung yang lebih luas, yang sesuai kapasitasnya dengan jumlah karyawan KPK. "Kapasitas gedung yang sekarang ini kan sebenarnya untuk 500 pegawai, sementara pegawai yang ada, 600 lebih," kata Johan.

KPK menargetkan penambahan pegawai menjadi 1.000 orang pada 2011. Gedung KPK yang ada saat ini pun, kata Johan, tidak cukup menampung dokumen-dokumen dan alat bukti perkara korupsi. Dokumen perkara korupsi yang berpeti-peti itu, tersebar memenuhi sejumlah ruangan. "Apalagi kalau lagi memeriksa banyak saksi, bingung. Ruang pemeriksaan saksi cuma berapa," ungkapnya.

Melihat perlunya pembangunan gedung, KPK akan kembali mengajukan anggaran pembangunan gedung untuk 2012. "Tapi bukan berarti tidak ada pembangunan gedung mengurangi kinerja kita. Kita tetap bersemangat kerja," tandas Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com