Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Saya Tak Tahu Hitungannya

Kompas.com - 29/03/2011, 14:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pembangunan gedung baru DPR terus bergulir. Pimpinan DPR pun terus berhati-hati menyampaikan komentar kepada publik, bahkan terkesan ogah memberikan pernyataan. Setelah Ketua DPR Marzuki Alie menolak berkomentar soal gedung baru, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso malah mengaku tidak tahu-menahu soal hitungan gedung baru.

"Saya tak menguasai betul hitung-hitungannya. Tapi, tak sejelek apa yang Anda sangka," katanya seusai memimpin rapat paripurna DPR RI, Selasa (29/3/2011).

Ketika memimpin rapat, politisi Partai Golkar ini mencoba menenangkan anggota Dewan yang terus melontarkan pendapat tentang gedung baru dengan pernyataan yang menyindir bahwa pers melakukan salah perhitungan terhadap anggaran pembuatan satu ruangan dalam rencana gedung Dewan yang baru.

"Pers menulis selama ini tentang harga ruangan anggota di gedung baru. Tapi Rp 800 juta per ruangan tidak benar, kalau betul segitu dan dikali 560 anggota, maka biayanya bengkak menjadi Rp 5 triliun. Saya minta Setjen untuk jelaskan segera ke pers," katanya.

Tampaknya Priyo memang belum menghitung dengan benar. Pasalnya, Rp 800 juta jika dikalikan 560 anggota akan menghasilkan besarnya biaya Rp 448 miliar dari anggaran pembangunan fisik Rp 1,138 triliun. Ketika ditanyakan kembali kepada Priyo, politisi Golkar ini kali ini memilih tutup mulut.

"Yang penting enggak boleh ada akal-akalan. Pembangunan gedung itu tak semewah yang disangka orang. Saya mohon teman pers meluruskan pemberitaan, tak benar Rp 800 juta per ruangan. Setelah kita bandingkan dengan pembangunan gedung lain, lebih murah. Saya sendiri tak tahu detail, tapi sebagai pimpinan DPR, saya tegaskan harus dijalankan dengan baik, tidak boleh ada akal-akalan sedikit pun," tegasnya kemudian. 

Semakin deras dan kerasnya kritik publik membuat sejumlah fraksi merespons dengan meminta agar pimpinan DPR memutuskan untuk mengkaji ulang rencana pembangunan gedung 36 lantai itu. Namun, pekan lalu, Sekretariat Jenderal DPR telah mengumumkan bahwa pembangunan gedung baru akan dimulai pada 22 Juni 2011. Sebanyak 11 perusahaan yang telah mendaftar akan diseleksi untuk mengikuti proses tender.

Baca juga: PPP Minta Gedung Baru Dievaluasi Ulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Nasional
    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Nasional
    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Nasional
    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Nasional
    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    Nasional
    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Nasional
    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Nasional
    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

    Nasional
    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Nasional
    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

    Nasional
    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Nasional
    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Nasional
    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Nasional
    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com