Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Minta Gedung Baru Dievaluasi Ulang

Kompas.com - 29/03/2011, 13:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah fraksi mulai menyuarakan penolakan dan meminta agar rencana pembangunan gedung baru DPR ditinjau ulang menyusul mencuatnya kembali  kritik keras dan penolakan publik atas rencana tersebut. Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy (Rommy) mengatakan, fraksinya mengusulkan dan meminta agar dilakukan evaluasi kembali secara seksama. Menurut dia, ada beberapa hal yang tidak dilakukan setelah rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan pimpinan fraksi pada November-Desember 2010 lalu saat kontroversi juga dilayangkan atas rencana DPR membangun gedung baru.

”Dari dulu kami meminta dilakukan evaluasi secara seksama. Dalam rapat konsultasi sekitar November-Desember lalu, saya juga ikut, keputusannya menunda sampai tahun 2011. Tapi menunda bukan untuk dieksekusi, tetapi untuk dilakukan paparan terhadap rancangan 2010. Yang sekarang terjadi kan, langsung dilaksanakan begitu saja,” kata Rommy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/3/2011).

Sekretariat Jenderal DPR pada Jumat pekan lalu mengungkapkan, rencana pembangunan gedung baru DPR akan dimulai pada 22 Juni mendatang. Saat ini pihaknya tengah melakukan proses untuk menyeleksi 11 perusahaan yang sudah mendaftar mengikuti tender proyek gedung setinggi 36 lantai tersebut.

Menurut Rommy, dari kesepakatan dalam pertemuan konsultasi yang pernah berlangsung, sejumlah poin sudah dilaksanakan, di antaranya penurunan anggaran dari semula Rp1,8 triliun menjadi Rp1,2 triliun dan penghitungan ulang atas luas ruangan anggota Dewan dari 180 meter persegi menjadi 112 meter persegi. ”Tetapi kan belum dikomunikasikan dan dipaparkan kepada fraksi bagaimana lagi desain terbarunya,” ujar anggota Komisi VII DPR ini.

Hari ini, selain Fraksi PPP, sejumlah fraksi, seperti Fraksi PAN, Fraksi PDI-P, dan Fraksi Gerindra meminta agar rencana pembangunan gedung dikaji ulang, bahkan dihentikan. DPR diminta untuk memerhatikan aspirasi dan penolakan keras masyarakat atas rencana tersebut. Sejak awal diumumkan, rencana pembangunan gedung baru DPR sudah menuai kontroversi. DPR dinilai tak sensitif dengan kondisi masyarakat saat ini dengan membangun gedung bernilai triliunan.

Baca juga: Gerindra: Kami Tetap Tolak Gedung Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

    KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

    Nasional
    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Nasional
    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Nasional
    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Nasional
    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Nasional
    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Nasional
    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Nasional
    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Nasional
    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Nasional
    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Nasional
    Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Nasional
    Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

    Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

    Nasional
    Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

    Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

    Nasional
    Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

    Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com