JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah fraksi mulai menyuarakan penolakan dan meminta agar rencana pembangunan gedung baru DPR ditinjau ulang menyusul mencuatnya kembali kritik keras dan penolakan publik atas rencana tersebut. Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy (Rommy) mengatakan, fraksinya mengusulkan dan meminta agar dilakukan evaluasi kembali secara seksama. Menurut dia, ada beberapa hal yang tidak dilakukan setelah rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan pimpinan fraksi pada November-Desember 2010 lalu saat kontroversi juga dilayangkan atas rencana DPR membangun gedung baru.
”Dari dulu kami meminta dilakukan evaluasi secara seksama. Dalam rapat konsultasi sekitar November-Desember lalu, saya juga ikut, keputusannya menunda sampai tahun 2011. Tapi menunda bukan untuk dieksekusi, tetapi untuk dilakukan paparan terhadap rancangan 2010. Yang sekarang terjadi kan, langsung dilaksanakan begitu saja,” kata Rommy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/3/2011).
Sekretariat Jenderal DPR pada Jumat pekan lalu mengungkapkan, rencana pembangunan gedung baru DPR akan dimulai pada 22 Juni mendatang. Saat ini pihaknya tengah melakukan proses untuk menyeleksi 11 perusahaan yang sudah mendaftar mengikuti tender proyek gedung setinggi 36 lantai tersebut.
Menurut Rommy, dari kesepakatan dalam pertemuan konsultasi yang pernah berlangsung, sejumlah poin sudah dilaksanakan, di antaranya penurunan anggaran dari semula Rp1,8 triliun menjadi Rp1,2 triliun dan penghitungan ulang atas luas ruangan anggota Dewan dari 180 meter persegi menjadi 112 meter persegi. ”Tetapi kan belum dikomunikasikan dan dipaparkan kepada fraksi bagaimana lagi desain terbarunya,” ujar anggota Komisi VII DPR ini.
Hari ini, selain Fraksi PPP, sejumlah fraksi, seperti Fraksi PAN, Fraksi PDI-P, dan Fraksi Gerindra meminta agar rencana pembangunan gedung dikaji ulang, bahkan dihentikan. DPR diminta untuk memerhatikan aspirasi dan penolakan keras masyarakat atas rencana tersebut. Sejak awal diumumkan, rencana pembangunan gedung baru DPR sudah menuai kontroversi. DPR dinilai tak sensitif dengan kondisi masyarakat saat ini dengan membangun gedung bernilai triliunan.
Baca juga: Gerindra: Kami Tetap Tolak Gedung Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.