Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusuf Supendi, Presiden PKS, dan BIN

Kompas.com - 29/03/2011, 12:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yusuf Supendi, kembali mendatangi kantor Bareskrim Mabes Polri, Selasa (29/03/2011). Yusuf yang datang didampingi kuasa hukumnya, Ahmad Rivai, datang membawa barang bukti seperti telepon seluler dan selebaran.

Telepon tersebut berisi pesan singkat (SMS) dari Presiden PKS Luthfi Hasan yang menuduh Yusuf berkolaborasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menjatuhkan PKS. Kemarin, Senin (28/3/2011), Yusuf dan Rivai juga mendatangi Mabes Polri mengadukan hal yang sama

”Kemarin kan kami tidak membawa barang bukti, sekarang kami membawa. Ada HP (handphone) dan juga ada selebaran-selebaran. Ini tentunya akan diberikan. Belum bisa kami tunjukkan karena mau diserahkan dulu ke penyidik Mabes Polri,” kata Ahmad Rivai saat memasuki Bareskrim Mabes Polri, Selasa.

Yusuf sendiri enggan berkomentar saat dikonfirmasi seputar kedatangannya untuk kedua kali di Mabes Polri. Yusuf hanya memberikan pernyataan melalui selembar kertas yang berisi tulisan sebagai berikut :

Saya menyatakan bahwa saya tidak pernah berkolaborasi dengan orang BIN. Bagaimana berkolaborasi dengan orang BIN, seujung rambut pun kaki saya belum pernah menginjak atau menyentuh halaman BIN, apalagi masuk ke kantor BIN untuk berkolaborasi”.

Sepenggal SMS antara Yusuf dan Luthfi juga ditulis dalam lembaran kertas itu.

Yusuf Supendi : ”Ente menuduh ane berkolaborasi dengan BIN, jangan-jangan ente anggap BIN entu musuh ente. Apa benar begitu?

Luthfi : ITU URUSAN ENTE AME BIN.

Di bawah tulisan tersebut terdapat pengertian kata kolaborasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia halaman 714 yang berarti perbuatan kerja sama dengan musuh.

Sebelumnya, Yusuf juga mengadukan Luthfi ke Badan Kehormatan DPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia menuding Luthfi dan sejumlah elite PKS menyalahgunakan keuangan dan mengumpulkan kekayaan untuk kepentingan pribadi.

 

Selengkapnya mengenai kasus ini baca Aduan Yusuf Supendi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com