Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Penduduk Bisa Berdampak Buruk

Kompas.com - 28/03/2011, 18:29 WIB

BATAM, KOMPAS.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyatakan, ledakan jumlah penduduk yang tidak terkendali akan berdampak buruk bagi lingkungan hidup.

"Para ahli demografi dan ahli lingkungan sering menggunakan istilah bunuh diri ekologi untuk mengaitkan masalah penduduk dengan lingkungan," kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief, Senin (28/3/2011).

Pernyataan Sugiri Syarief tersebut disampaikan usai membuka acara Konsultasi Bidang Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Seluruh Indonesia tahun 2011.

Sugiri menjelaskan, dengan jumlah penduduk Indonesia pada saat ini yang sebesar 237,6 juta telah banyak permasalahan sampah, banjir dan kemacetan.

"Belum lagi semakin sulitnya akses air, udara bersih dan berbagai isu perubahan iklim. Maka bisa dibayangkan apa yang terjadi jika jumlah penduduk terus bertambah dan mendekati angka 500 juta jiwa, " katanya.

Dia mengatakan bukan tidak mungkin hal itu terjadi, jika pemerintah tidak menekan laju pertambahan penduduk maka akan jumlahnya akan terus meningkat.

"Selama 10 terakhir penduduk bertambah 32,7 juta jiwa dan rata-rata pertumbuhan 1,49 persen, pertambahan ini setara jumlah penduduk Kanada dan lebih banyak dari penduduk Malaysia," katanya.

Jika pertumbuhan penduduk tetap 1,49 maka diperkirakan pada tahun 2045 jumlah penduduk mencapai 450 juta jiwa.

"Pada saat itu jumlah penduduk dunia diproyeksikan sembilan miliar jiwa artinya satu dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia," katanya.

Untuk itu perlu dilakukan penekanan laju pertumbuhan penduduk agar tidak berdampak buruk khususnya bagi lingkungan dan menghambat peningkatan pendapatan penduduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com