JAKARTA, KOMPAS.com — Berita mengenai adanya rencana untuk menjatuhkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai tidak berdasarkan fakta. Berita itu pun digolongkan tidak berbeda jauh dengan rumor.
Demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, Kamis (24/3/2011), seusai menghadiri rapat di Kantor Wakil Presiden.
”Kadang-kadang berita dibuat sensasional, tetapi faktanya tidak ada. Jadi, menurut saya, itu rumor saja,” ujar Tifatul.
Selasa lalu stasiun televisi Al Jazeera menayangkan laporan yang menyebutkan bahwa sejumlah purnawirawan TNI berupaya menjatuhkan Presiden. Mereka menggunakan grup Islam garis keras untuk mencapai tujuan.
Para purnawirawan, disebutkan dalam laporan Al Jazeera, merasa tidak puas dengan kepemimpinan Presiden Yudhoyono. Presiden Indonesia pertama yang dipilih secara langsung ini dianggap terlalu reformis dan sering melakukan kebohongan.
”Jadi, jangan itu menjadi sesuatu yang terlalu dianggap serius. Al Jazeera mengangkat laporan itu, silakan saja. Namun, kenyataannya tidak ada,” ujar Tifatul.
Ia menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan tindakan apa pun terhadap Al Jazeera terkait pemberitaan seputar para purnawirawan TNI yang tidak puas tersebut.
”Ya, namanya juga berita. Selama berita itu tidak menyalahi peraturan perundangan di negara ini, kita tidak bisa melakukan apa-apa,” kata Tifatul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.