Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sipil Prioritas

Kompas.com - 25/03/2011, 04:27 WIB

Jakarta, Kompas - Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Pemeliharaan Perdamaian (Peacekeeping Operations) Alain Le Roy menegaskan, PBB memprioritaskan keselamatan warga sipil Libya dan belum akan melakukan intervensi langsung dengan menurunkan pasukan.

”Kami fokus pada Resolusi Nomor 1973 Dewan Keamanan PBB dan menerapkan zona larangan terbang. Belum ada persiapan pasukan perdamaian untuk diterjunkan di Libya,” kata Le Roy di Jakarta, Kamis (24/3).

Dia menyatakan, jika gencatan senjata diberlakukan di Libya, tidak tertutup kemungkinan pasukan perdamaian PBB digelar di sana. Sejauh ini Dewan Keamanan masih berunding untuk menerapkan langkah-langkah yang harus diambil terhadap Pemerintah Libya.

Lebih lanjut Le Roy menjelaskan, pihaknya sedang menjajaki pembentukan stand by force dengan Pemerintah Indonesia. Le Roy memuji komitmen Indonesia dalam pasukan perdamaian PBB. Indonesia merupakan negara dengan kontingen ke-14 terbesar di dunia saat ini.

Pasukan Indonesia menjadi ujung tombak pasukan perdamaian PBB menjaga wilayah Lebanon selatan yang berbatasan dengan Israel.

Terkait sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja di candi Prah Vihear, Le Roy menyatakan, Dewan Keamanan PBB berharap persoalan tersebut diselesaikan di tingkat regional.

”Kami berharap banyak kepada Indonesia. Terlebih tahun ini Indonesia menjadi Ketua ASEAN,” ujar Le Roy, yang pernah menjadi Duta Besar Perancis untuk Madagaskar.

Le Roy juga menyatakan dukungannya terhadap pembangunan pusat pelatihan regional untuk pasukan pemeliharaan perdamaian di Indonesia. ”Kami sangat mendukung inisiatif Pemerintah Republik Indonesia. Kami berharap pusat pelatihan tersebut dapat digunakan secara regional,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia, kata Le Roy, berkomitmen untuk berperan lebih aktif dalam operasi pemeliharaan perdamaian di dunia. Selain pelatihan pasukan perdamaian, pusat pelatihan tersebut juga menjadi bagian dari pendidikan antiteror, tanggap bencana, dan pasukan siaga PBB.

Le Roy mengatakan, setelah bertemu Pemerintah RI, dia yakin Indonesia bisa menduduki peringkat ke-10 negara penyumbang pasukan PBB terbesar.

Saat ini personel TNI dan Polri asal RI ditempatkan di sejumlah negara, seperti Lebanon, Kongo, dan Sudan (Darfur). Pusat latihan tersebut sedang dibangun dan dijadwalkan sudah beroperasi tahun 2014.

Le Roy berkunjung ke Jakarta selama tiga hari sejak Rabu. Dalam kunjungannya ini, ia dijadwalkan bertemu dengan Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Menteri Luar Negeri, Kepala Polri, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dan perwakilan negara-negara ASEAN di Jakarta.

Dalam kunjungan ini dijadwalkan pula penandatanganan sejumlah kesepakatan antara Dewan Keamanan PBB dan Pemerintah RI. (ONG)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com