Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MM Billah: Pemimpin Lemah, Hukum Buntu

Kompas.com - 22/03/2011, 18:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM), MM Billah, menilai, penegakan hukum di Indonesia sudah mengalami jalan buntu terutama dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM.

Menurutnya, dalam kasus kekerasan Ahmadiyah, terlihat jelas bahwa kasus-kasus tersebut tidak diusut secara tuntas. Ia menilai, saat ini kasus-kasus kekerasan terhadap Jamaah Ahmadiyah sudah buntu.

"Kasus-kasus itu selalu saja mandek di Kejaksaan. Negara seolah sudah unwilling dan unable untuk mengambil keputusan. Ini jadinya buntu," kata Billah dalam diskusi bertajuk "Kekerasan Terhadap Ahmadiyah: Kejahatan Terhadap Kemanusiaan" di kantor LBHI, Jakarta, Selasa (22/3/2011).

Billah menambahkan, peristiwa kekerasan terhadap Jamaah Ahmadiyah telah berlangsung sekian waktu, namun seringkali aparat hukum dan birokrasi melakukan pembiaran terhadap aksi itu.

"Peristiwa kekerasan itu terjadi sejak lama, bahkan saat saya menjadi Tim Pemantau Komnas HAM tahun 2005 lalu. Menurut saya, pemerintah kalah dengan kelompok mayoritas dalam mengatasi tindakan kekerasan itu," tambahnya.

Hal tersebut, menurut Billah, akan memperparah kepemimpinan negara di mata masyarakat karena dinilai lemah dan tidak tegas dalam penegakan hukum.

"Gimana masyarakat mau taat hukum kalau pemimpinnya lemah dan buruk. Harus ada political rupture atau gerakan sosial yang besar untuk mengubahnya," imbuh Billah.

Hal senada dikatakan anggota Komnas Perempuan Ansy Yentriyani. Menurut Andy, ketidakadilan terhadap Jamaah Ahmadiyah adalah wujud penegakan hukum di Indonesia.

"Ketidakadilan tersebut adalah wujud penegakan hukum kita. Begitu pun dengan kebijakan-kebijakan pemerintah tentang masalah hak-hak warga negara, terutama perempuan," imbuh Andy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com