Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Pendidikan di Kota Baru Parahyangan Jadi Daya Tarik Hunian

Kompas.com - 21/03/2011, 17:35 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Menciptakan sesuatu yang beda adalah sentuhan pembeda antarpengembang. Begitu juga pengembang PT. Belaputera Intiland yang mengembangkan Kota Baru Parahyangan mengutamakan pendidikan sebagai pembeda proyeknya dengan pengembang lainnya.

Menurut Presiden Direktur PT. Belaputera Intiland, pengembangan kawasan Kota Baru Parahyangan dengan konsep berwawasan pendidikan ini tak lepas dari sejarah Kota Bandung sebagai gudangnya ilmu dan pendidikan.

"Berdasarkan sejarahnya, Bandung itu juga kota pendidikan. Kami mengadopsi hal tersebut dan mewujudkan dalam detil-detil kawasan Kota Baru Parahyangan," kata Sanusi kepada wartawan di Bandung, pekan lalu.

Konsep pendidikan KBP dituangkan sejak memasuki gerbang utama, dimana pintu utama berkonsep astronomi dan tata surya. Konsep tata surya ini dituangkan lewat bulan pada 12 ornamen tiang melambangkan 12 bulan, lalu bumi yang ditandai bola dunia di tengah pintu gerbang, dan gedung Sundial yang melambangkan tata surya.

Untuk struktur dan konstruksi, dapat dipelajari dengan konsep hunian bergaya art deco di tatar Pitaloka, victorian di Tatar Jingganagara, dan era kolonial di koridor Bandoeng Tempo Doeloe.

Untuk mahasiswa yang ingin memperdalam ilmu struktur dan konstruksi, bisa mempelajari beberapa jembatan di Kota Baru Parahyangan. Masing-masing jembatan yang dibangun menggunakan metodologi struktur yang berbeda.

Di setiap klaster hunian dilengkapi dengan taman-taman yang memiliki tema berbeda-beda. Taman diimplementasikan dengan konsep pendidikan non formal lewat desain dan obyek-obyek permainan.

Contohnya Tatar Wangsakerta yang namanya diambil dari nama seorang pangeran terkemuka di Jawa Barat yang cerdas dan pintar. Kepintarannya diterjemahkan lewat taman tematik bernuansa transportasi darat, laut udara, dan antartika. Kemudian di Tatar Jingganagara, dibuat taman yang mengacu gaya Art Deco, dengan sistem tanpa pagar. Taman tematik ini bernuansa geografi dengan tema tujuh keajaiban dunia.

Untuk pendidikan formal, di kawasan kota mandiri ini telah berdiri sekolah bertaraf nasional plus yang mengacu American Classical School Curriculum, dari tingkat taman kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Umum. Juga telah berdiri Bandung Alliance International School, Akademi Bahasa Asing International (ABAI).

Pendidikan juga diterapkan bagi penghuni dalam mengelola sampah rumah tangga. Pengolahan sampah di KBP memang ditangani secara internal, untuk penghuni telah disediakan tempat khusus pembuangan sampah baik organik, non organik, atau yang tak dapat diuraikan. Anak-anak dilatih sejak dini agar peduli dengan sampah lewat kegiatan-kegiatan yang bertajuk peduli lingkungan. (Natalia Ririh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com