Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuklir Jepang Tak Pengaruhi Ekspor Sayur RI

Kompas.com - 21/03/2011, 07:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menurut pengusaha Bob Sadino, pasca-terjadinya gempa yang disusul radiasi nuklir dan kerusakan hebat di Jepang, ekspor sayur dari Indonesia ke Jepang relatif stabil. "Tidak ada kendala yang berarti selain daripada kondisi produksi sayur dalam negeri," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (20/3/2011).

Bob menjelaskan, yang mengalami bencana itu hanya Jepang di bagian utara saja. Justru ekspor dari Indonesia sempat beberapa kali tidak bisa memenuhi permintaan sayur-sayuran ke Jepang karena suplai yang dimiliki tidak mencukupi. Terganggunya suplai bahan makanan dari Indonesia disebabkan musim hujan yang selama ini berlangsung lama dan tidak menentu.

Menurut Bob, selama ini Indonesia mengekspor sayuran-sayuran seperti terong, bayam, dan ubi-ubian (ubi jalar). Peluang-peluang yang dimiliki Indonesia untuk terus mengekspor berbagai jenis bahan makanan ke Jepang tetap ada. Sebab para pengusaha Indonesia setiap saat tetap peka melihat peluang.

Selama ini, ekspor sayur-sayuran dari Indonesia ke Jepang tetap stabil, sekitar satu kontainer tiap minggu. Meskipun perusahaan Bob yang menjadi pemain tunggal dari Indonesia,  Indonesia masih kalah bersaing dengan pengekspor China dan Thailand. "Harga dari China itu jauh lebih murah dari Indonesia," imbuh Bob. (Noverius Laoli/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com