Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahar Dingin, Pariwisata Magelang Menjerit

Kompas.com - 18/03/2011, 15:30 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Banjir lahar dingin pascaerupsi Merapi di Kali Putih Dusun Gempol Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang tidak hanya melumpuhkan sendi perekonomian dan berbagai infrastruktur di sekitar wilayah itu.

Dunia pariwisata pun mengalami imbas dari bencana ini. Sejumlah tempat-tempat wisata di wilayah itu harus menerima kenyataan, mengalami penurunan drastis sejak peristiwa bencana alam tersebut.

Seperti yang terjadi di Taman Kyai Langgeng Kota Magelang, dan Taman Wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang. "Sejak lahar dingin, jumlah pengunjung turun hingga 20 persen. Banyak yang membatalkan kunjungan ke Kyai Langgeng karena pemberitaan di media tentang banjir lahar dingin. Mereka takut terkena macet di Jalan Jumoyo," kata Bunari, Direktur Taman Kyai Langgeng baru-baru ini.

Tahun 2010 dari target pengunjung sebanyak 900 ribu orang, hanya tercapai 80 persen atau sekitar 680 ribu pengunjung. Hal tersebut tentu berdampak pada jumlah pendapatan yang diperoleh obyek wisata andalan kota gethuk itu.

"Penurunan jumlah kunjungan wisatawan, masih kami rasakan hingga memasuki bulan ketiga di tahun ini. Sebab, banjir lahar dingin masih menjadi ancaman pascaerupsi gunung Merapi," imbuh Bunari.

Meski demikian, pihaknya tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengunjung, antara lain dengan menambah berbagai macam wahana, sarana dan prasarana.

Kondisi serupa juga dialami PT Taman Wisata Candi Borobudur (PT TWCB) Kabupaten Magelang. Banjir yang mengakibatkan terputusnya Jalan Raya Magelang-Yogyakarta pada km 23 itu mengakibatkan jumlah wisatawan turun sekitar 30 persen, dibanding sebelum banjir.

Kepala PT TWCB, Pujo Suwarno mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya-upaya untuk mendongkrak kembali jumlah kunjungan di candi peninggalan dinasti Syailendra itu. Antara lain dengan berkoordinasi dengan pihak satlantas Kepolisian Resor Magelang, untuk menyosialisaikann jalur-jalur alternatif yang bisa dilewati wisatawan jika banjir terjadi.

"Kami terus sosialisasi khususnya kepada travel-travel agen jalur mana saja yang bisa dilewati jika terjadi banjir lahar dingin, misalnya lewat Kecamatan Ngluwar, Srumbung, dan Kalibawang DIY," kata Pujo.

Namun demikian, pihaknya mengaku cukup terbantu dengan telah selesainya proyek pelebaran jalan di jalur Magelang-Yogyakarta menjadi 4 lajur. Menurutnya, saat ini pengunjung sudah menunjukkan tren peningkatan meski baru sekitar 10 hingga 20 persen saja. 

Baca Juga: Bocah Ini Tewas Digigit Anjing Gila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com