Jakarta, Kompas -
Demikian disampaikan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mohammad Jumhur Hidayat di Jakarta, Rabu (16/3). Indonesia dan Jepang memiliki perjanjian kemitraan ekonomi yang membuka keran penempatan TKI perawat kesehatan dan perawat jompo sejak 2008 dan kerja sama pemagangan angkatan kerja sejak tahun 1993 di Jepang.
”Mereka telah dievakuasi ke Tokyo oleh tim Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo. Mereka akan terus di Jepang sampai kontrak kerja selama tiga tahun selesai,” ujar Jumhur.
Sebanyak 35 TKI perawat kesehatan bekerja di lima prefektur yang dilanda bencana alam, Jumat lalu. TKI di Miyagi ada 9 orang, Aomori (12 orang), Iwate (2 orang), Ibaraki (8 orang), dan Fukushima (4 orang).
BNP2TKI telah menempatkan 686 perawat kesehatan dan perawat jompo sejak tahun 2008. Untuk tahun 2011, proses seleksi belum dibuka kembali.
Secara terpisah, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigasi Muhaimin Iskandar mengatakan, para peserta program magang kerja di Jepang selamat dari bencana alam dan dalam kondisi yang sehat. Dua peserta program di Fukushima, Jatmiko, dan Mukhmad Ikhwanudin, yang sempat dilaporkan hilang kini sudah ditemukan. Sebanyak 57 peserta mengikuti program magang di Iwate, Miyagi, dan Fukushima.
”Dari laporan sementara pusat krisis Kemennakertrans, mereka aman dan belum mengungsi. Sebagian besar perusahaan tempat pemagangan berlokasi jauh dari pantai,” ujar Muhaimin.