JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi teror yang mengancam keselamatan jiwa Ulil Abshar-Abdalla berkontribusi besar memperburuk citra Islam Indonesia. Kondisi ini secepatnya harus disikapi pemerintah agar masyarakat kembali mendapatkan rasa aman dalam menjalankan aktivitas sosial budayanya.
"Pemerintah perlu secepatnya bekerja keras, bertindak tegas, agar keberagaman dan kebhinnekaan kita secara nyata kembali mendapatkan legitimasinya," kata Sulthan Fatoni, Ketua Badan Komunikasi Informasi dan Publikasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Rabu (16/3/20110).
Ulil adalah salah satu calon Ketua Umum PBNU saat muktamar di Makassar, Sulawesi Selatan, tahun lalu. Ulil tergolong generasi muda NU yang konsisten mengadopsi gagasan-gagasan pluralisme dari patron NU, almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Sulthan menambahkan, PBNU menegaskan bahwa seluruh bangsa Indonesia harus melawan dan menghentikan tindakan terorisme yang sudah mengarah pada ancaman keselamatan jiwa sesama anak bangsa.
"PBNU menyerukan kepolisian dan pihak terkait untuk bersungguh-sungguh mengungkap pelaku teror," tegasnya.
PBNU juga berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada para korban peledakan bom di Utan Kayu dan meminta kepada para kader Nahdlatul Ulama untuk meningkatkan kewaspadaan dan tetap tenang dengan senantiasa memperbanyak munajat dan memohon perlindungan Allah Swt.
"Untuk Bapak Kasatreskrim Jakarta Timur, Kompol Dodi, dan pihak lainnya yang menjadi korban, PBNU mendoakan semoga cepat pulih dan kembali menjalankan aktivitas sehari-hari," kata Sulthan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.