JAKARTA, KOMPAS.com — Pengirim bom ke Utan Kayu, Jakarta, dinilai tidak memperbarui informasi targetnya, Ulil Abshar-Abdalla, tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang telah lama tidak berkantor di lokasi itu.
"Ulil sudah lama tidak berkantor di sini. Jadi kalau dikirim ke sini berarti keliru atau orang itu tidak update informasi," tutur Tedja Bayu, Wakil Direktur Institut Studi Arus Informasi (ISAI), di lokasi kejadian, Selasa (15/3/2011) malam.
Lebih lanjut, Tedja menjelaskan, Ulil mulai berkantor di lokasi tersebut antara tahun 1997 dan 1998. Ia mengakui, JIL dulu berkantor di salah satu unit ruko yang sama dengan Green Radio, jaringan Kantor Berita Radio (KBR) 68H, dan ISAI. "Tapi, sekarang mereka (JIL) tidak berkantor di sini lagi," tambah Tedja, yang mengaku tidak tahu di mana lokasi kantor JIL saat ini.
Ia menduga hal itulah yang tidak diketahui si pengirim bom jika yang menjadi targetnya adalah Ulil. Alhasil, bom tersebut dikirimkan dengan alamat Komunitas Utan Kayu, Matraman.
Sebagaimana diberitakan, sebuah paket kiriman buku yang ditujukan kepada Ulil Abshar-Abdalla, tokoh JIL, ternyata berisi bom. Bom tersebut meledak sekitar pukul 16.00 WIB dan melukai tiga aparat kepolisian yang berniat menjinakkannya. Seorang di antaranya adalah Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.